REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Nama AC Milan sebagai klub besar Serie A mulai dipertanyakan. Sejak terakhir kali merengkuh gelar Scudetto pada musim 2010/2011, Klub berjuluk Rossoneri ini tidak pernah lagi merasakan manisnya gelar juara di kancah domestik maupun Eropa.
Yang terbaru adalah penampilan buruk Milan di bawah pelatih anyar Filippo Inzaghi di ajang International Champions Cup (ICC) 2014 di Amerika Serikat. Pada turnamen pramusim yang bertujuan sebagai ajang persiapan klub-klub Eropa menyambut musim baru itu, klub Merah Hitam seakan tak berdaya menghadapi kekuatan tim-tim lain semisal Liverpool, Manchester City dan Olympiakos.
Bermodalkan kemenangan di laga uji coba melawan tim lokal Italia, AC Renate dan Monza. Super Pippo bersama pasukannya terbang ke Amerika Serikat untuk mengikuti ajang ICC dengan optimisme yang menjulang. Sayangnya, Rossoneri tampil melempem di AS.
Inzaghi mengaku akan bertanggung jawab atas penampilan buruk I Diavolo Rosso "Saya pun merasa kesal dengan diri saya sendiri, karena dengan penampilannya seperti ini, sangat wajar jika anda menyalahkan saya beserta seluruh staf, kami akan menerimanya," katanyadi situs resmi Milan.
"Penampilan ini menunjukkan jika kami harus meningkatkan performa di banyak lini. Kami belum bekerja dalam jangka waktu yang lama dan harus banyak lagi bekerja keras," kata Inzaghi menambahkan.
Selepas menjuarai Scudetto empat musim lalu, Milan memang mulai menampakkan gejala keterpurukan. Hengkangnya pemain kunci semisal Thiago Silva dan Ibrahimovic ke Paris Saint-Germain menjadi pangkal masalah di musim berikutnya. Ditambah lagi kepergian gelandang kaya pengalaman Andrea Pirlo ke klub rival, Juventus.
Entah apa yang dipikirkan pelatih Milan kala itu, Massimiliano Allegri, yang memutuskan melepas Pirlo dengan status bebas transfer. Sialnya, gelandang elegan timnas Italia itu malah bersinar terang bersama Bianconerri dengan menjadi juara Serie A tiga musim berturut-turut.
Meskipun masih sempat merasakan megahnya kompetisi Liga Champions di dua musim setelah merengkuh scudetto, musim 2013/2014 seakan menjadi anti klimaks bagi Milan. Bagaimana tidak, klub peraih 18 kali juara Serie A itu hanya finish di tempat kedelapan klasemen akhir.
Pergantian estafet pelatih dan kurang mumpuninya skuat Milan disebut-sebut sebagai biang kegagalam Rossoneri musim lalu. Sebagai informasi, setelah memecat Allegri pada Januari tahun ini, manajemen Milan kemudian menunjuk Clerence Seedorf sebagai pelatih pengganti di tengah-tengah kompetisi yang sedang berlangsung.