REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rencana pembangunan taman flyover Klender mendapat sambutan positif masyarakat. Ini karena, tampilan flyover terkesan lebih rapi.
Supriharti, warga komplek PLN Klender, Jakarta Timur mengaku senang melihat kolong flyover yang dulu sangat sumpek dan bau menjadi lebih rapi. "Mungkin kalau buat pedagang sih nggak suka ya, tapi kalau saya suka begini, lebih lega dan nggak kumuh," kata Supriharti saat melintas kolong flyover
Selain Supiharti, rencana pembuatan taman juga disambut positif oleh pengurus mesjid Al-Makmur yang letaknya berdampingan dengan flyover. "Sebelum ditertibkan sangat kumuh, karena para pedagang yang membuang sampah dan air bekasi cuci ikan sembarangan, jadinya saat warga beribadah kurang nyaman akibat bau amis ikan," kata H. Yus Fadillah, pengurus Masjid Jami' Al - Makmur Klender.
“Akibat ulah pedagang kewibawaan masjid yang menjadi tempat beribadah jadi hilang, setiap hari kondisi masjid menjadi kumuh dan kotor, yang sholat jadi gak khusuk,” ujarnya saat ditemui di ruang walikota jakarta timur. Selasa (5/8).
Menurutnya warga dan pengurus masjid dari awal PKL berdagang disana sejak awal berharap segera ditertibkan. "Kita sebagai tokoh masyarakat dari dulu bukan hanya setuju, tapi kita berharap dan berdoa agar pedagang tersebut bisa ditertibkan, mudah-mudahan setelah ini bisa bersih seperti dulu,” ungkapnya.
Ditambahkannya, pengurus masjid juga berharap agar PKL yang tidak berdagang lagi di tempat tersebut, mengingat kawasan masjid selayakanya tidak dijadikan pasar.