Jumat 08 Aug 2014 10:21 WIB

Sejumlah SPBU di Yogyakarta Tambah Stok Solar

Red: M Akbar
  Aktivitas pengisisan bahan bakar di fasilitas Terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) Plumpang, Jakarta, Jumat (25/7). Untuk memenuhi kebutuhan Mudik, Pertamina melakukan penambahan dan monitoring stok dengan proyeksi rata-rata Premium 17,6 hari, Solar 20,7 ha
Foto: Adhi Wicaksono
Aktivitas pengisisan bahan bakar di fasilitas Terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) Plumpang, Jakarta, Jumat (25/7). Untuk memenuhi kebutuhan Mudik, Pertamina melakukan penambahan dan monitoring stok dengan proyeksi rata-rata Premium 17,6 hari, Solar 20,7 ha

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan menambah stok atau persediaan untuk mengantisipasi dampak pembatasan pembelian solar bersubsidi.

Pengelola stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jalan Solo, Kalasan, Kabupaten Sleman, Muhammad Kusnandar, Kamis, mengatakan penambahan stok solar dimaksudkan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan.

"Dikhawatirkan akan banyak konsumen BBM khususnya solar yang akan mendatangi SPBU yang tidak ditunjuk melaksanakan kebijakan pembatasan pembelian solar," katanya.

Menurut dia, guna mencukupi kebutuhan masyarakat yang akan melakukan pembelian BBM terutama solar bersubsidi dengan tanpa batasan, maka harus ada persediaan solar yang cukup di SPBU yang tidak ditunjuk.

"SPBU Kalasan sudah siap melayani para konsumen tersebut. Kami yakin dampak dari kebijakan pemerintah tersebut maka SPBU ini akan diserbu konsumen yang hendak membeli solar," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya akan mulai melakukan penambahan persediaan solar setelah dikeluarkan kebijakan pemerintah tersebut.

"Kami antisipasinya dengan menambah stok solar, tapi itu baru akan dilakukan setelah kebijakan itu diperlakukan," katanya.

Sementara SPBU Jalan Laksda Adisutjipto Km 6 Depok, Sleman untuk sementara waktu masih menunggu informasi dari Pertamina.

"Beberapa hari lalu kami mendapat memo dari pusat yang menerangkan bahwa akan ada pengurangan penjualan BBM bersubsidi jenis solar. Jika diterapkan, solar akan dibatasai penjualannya mulai pukul 08.00 WIB hingga 18.00 WIB. Namun sejauh ini kami masih menunggu informasi lebih lanjut dari Pertamina," kata Pengawas BBM dari SPBU Jalan Laksda Adisutjipto Ivan Rudiyanto.

Ia mengatakan, sejak ada informasi pembatasan pembelian solar bersubsidi, konsumsi solar bersubsidi di SPBU tersebut mengalami kenaikan. Jika biasanya konsumsi solar perhari 2.500 liter, kini naik menjadi 3.000 liter perharinya. Meski demikian, kenaikan tersebut masih normal.

"SPBU ini milik Pertamina langsung, kami hanya ikut saja jika nantinya kebijakan tersebut diberlakukan," katanya.

Pengawas SPBU Mulungan, Sleman Witanto, mengatakan mendapat informasi dari Pertamina pada 3 Agustus untuk menunda terlebih dahulu pembatasan solar bersubsidi.

"Untuk sementara waktu, kami masih menunggu instruksi lebih lanjut dari Pertamina. Sehingga pembatasan penjualan solar bersubsidi belum dapat diberlakukan," katanya.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement