REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Direktur Eksekutif Pusaka Trisakti Fahmi Habsyi mendorong Jokowi membentuk Satuan Tugas Khusus (Satgasus) Percepatan Pemberantasan Korupsi dan Praktek Mafia di Kantor Transisi.
"Komitmen Jokowi soal kejujuran dan transparansi kekayaan tidak perlu diragukan. Setahu saya beliau "politikus zuhud" niatnya jadi presiden bukan kumpulkan kekayaan tapi mengabdi," kata Fahmi Habsyi di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan respon Jokowi terhadap permintaan ICW dan KPK untuk melaporkan LHPKN berkala tiap 6 (enam) bulan mendapat pujian dan apresiasi positif dari Pusat Kajian Trisakti dan bahkan mendorong Jokowi membentuk Satgasus Percepatan Pemberantasan Korupsi dan Praktek Mafia di Kantor Transisi.
Menurut dia, pembentukan Satgasus Blusukan Tematik bagus-bagus saja, toh setiap blusukan pasti permasalahan sosial dan ekonomi di Banten, Depok, Papua yang ditemui Jokowi sudah dapat dipastikan muaranya karena birokrasi koruptif dan kuatnya praktek mafioso.
"Jangan sampai blusukan Jokowi bertema tanpa beresensi," ucapnya.
Fahmi mengingatkan jangan melupakan sejarah bahwa penentu kemenangan dan jatuh cintanya rakyat pada Jokowi pada pilpres bukan karena Jokowi "jago" blusukan. Tapi ada keyakinan yang besar dimata publik bahwa Jokowi sosok pemimpin lebih bersih, anti-korupsi, dan tidak memiliki rekam jejak atas kasus korupsi dan HAM dibanding kandidat lain.
"Jadi kantor Transisi akan kehilangan "ruh"nya dimata publik jika komitmen agenda pemberantasan korupsi dan praktek mafia yang jadi tema seksi debat visi-misi capres tidak tercermin semangatnya sejak awal di pemerintahan Jokowi-JK," ujar salah satu inisiator PDIP Pro Jokowi.
Fahmi mengibaratkan istilah kiai, tanpa "syahadat" pemberantasan korupsi dan praktek mafia, bisa-bisa semua "ibadah" kantor transisi tak berpahala atau batal dimata rakyat. Keraguan bukan pada integritas Jokowi, tapi keraguan pada integritas anggota tim transisi yang ditunjuk Jokowi dalam semangat pemberantasan korupsi dan praktek mafia.
"Rapor Jokowi-JK sudah mulai dicatat publik sejak kantor transisi dibentuk," demikian Fahmi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika