Jumat 08 Aug 2014 14:36 WIB

Gencatan Senjata Berakhir, Israel Digempur Roket Hamas

Rep: c64/ Red: Bilal Ramadhan
Roket Hamas
Foto: Reuters
Roket Hamas

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA-- Militan Palestina di Jalur Gaza kembali meluncurkan roket ke Israel hari ini Jumat (8/8). Hal tersebut dilakukan setelah gencatan senjata yang sebelumya diprakarsai telah gagal diperpanjang dalam pembicaraan di Kairo, Mesir.

Reuters mengabarkan, gencatan senjata yang terlama sepanjang pertempuran ini. Kini telah berakhir, perlawanan Palestina kembali meluncurkan roket-roketnya. Seorang polisi mengatakan, sirene peringatan terdengar di selatan Israel.

"Iron Dome telah berhasil menjatuhkan rudal diatas kota selatan Ashkelon," kata polisi itu, Jumat (8/8).

Seorang juru bicara militer Israel mengatakan dalam status di akun Twitter, Hamas kembali meluncurkan serangan roket ke Israel setelah gencatan senjata selama 72 jam berakhir. "Setidaknya lima roket telah diluncurkan dan lebih dari satu roket tersebut berhadil dicegah dari Ashkelon," ujarnya.

Reuter melaporkan, sebelumnya, pada hari kedua gencatan senjata. Israel mengatakan, pihaknya siap untuk meyetujui kesepakatan perpanjangan gencatan senjata. Namun, disisi lain Hamas membantah adanya kesepakatan perpanjangan gencatan senjata yang diprakarsai Mesir tersebut.

Seorang juru bicara Hamas menyatakan pada Kamis (7/8), faksi Palestina tidak setuju untuk memperpanjang gencatan senjata tersebut. Tetapi, meskipun begitu faksi Palestina akan tetap melanjutkan negosiasi di Kairo, Mesir, guna mempertahankan tuntutan rakyat Palestina.

Prinsipnya, Hamas ingin Israel menyetujui tuntutan rakyat Palestina di Gaza untuk mengakhiri blokade di Jalur Gaza, pembebasan seluruh tahanan Palestina dan membuka jalur laut. Pada Kamis (7/8) sayap militer bersenjata Hamas memberitahukan kepada warga Palestina bahwa negosiator tidak menyetujui perpanjangan gencatan senjata kecuali Israel menawarkan konsesi. Dan, tidak ada tanda bahwa Israel siap melakukan langkah tersebut.

Anadolu Agency, Kamis (7/8) melaporkan. Ashraf Al-Qodra, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Palestina berkata, 9.806 warga Palestina juga terluka sejak gempuran Zionis Israel dimulai pada 8 Juli yang lalu.

Disebutnya jumlah korban yang meninggal dunia tersebut termasuk 432 anak-anak, 243 wanita dan 85 kaum manula. Sedangkan, sekitar 9.806 warga Palestina, termasuk 2.979 anak-anak, 1.903 wanita, dan 374 kaum manula mengalami luka-luka.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement