REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Perhubungan DKI Jakarta menyatakan tengah melakukan penyelidikan terkait patahnya baut pada sambungan salah satu bus Transjakarta jenis gandeng, Kamis (8/8).
"Sampai dengan saat ini, kami masih terus menyelidiki penyebab patahnya baut pada sambungan bus Transjakarta yang patah kemarin," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Muhammad Akbar di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, penyelidikan tersebut dilakukan untuk memastikan penyebab patahnya baut sambungan bus tersebut. Apakah disebabkan kondisi jalan yang tidak rata atau kondisi bus yang kurang baik.
"Jadi, untuk sekarang ini kami masih belum bisa menyimpulkan penyebab pasti patahnya bus itu, apakah karena kondisi jalan atau kondisi bus yang tidak fit. Kami masih harus menyelidikinya lagi lebih lanjut," ujar Akbar.
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai patahnya bus Transjakarta tersebut disebabkan oleh kondisi jalur yang tidak rata atau bergelombang.
"Kalau kita perhatikan lagi, banyak sekali jalur busway, tepatnya permukaan jalannya itu tidak rata atau bergelombang, sehingga bus tidak bisa berjalan dengan mulus," tutur Basuki yang akrab disapa Ahok.
Kendati demikian, dia mengungkapkan pihaknya tetap akan mempelajari lagi penyebab patahnya bus tersebut.
"Merek yang bagus saja bisa rusak, apalagi yang tidak bagus. Tapi, kami masih terus mencari tahu lagi penyebab bus yang patah itu," ungkap Basuki.