REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) saat ini mengawasi 12 titik perlintasan kereta api yang melalui jalur selatan. Hal ini dilakukan setelah adanya pengalihan arus lalu lintas kendaraan pasca amblesnya jembatan comal, pantura beberapa waktu lalu.
Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Surono mengatakan dengan adanya pengalihan arus lalu lintas, jumlah kendaraan yang melintasi jalur selatan, termasuk yang melewati titik perlintasan kereta api cukup banyak. Celakanya, beberapa kali kendaraan berat justru mogok di perlintasan kereta api sehingga menyebabkan KA terlambat.
''Muatan yang berat dan cenderung over load sering menjadi penyebab mogoknya kendaraan saat melewati perlintasan KA. Disamping membahayakan perjalanan KA, mogoknya kendaraan berat di perlintasan juga mengganggu kelancaran operasi KA dan menyebabkan terjadinya kelambatan KA yang cukup besar,'' jelasnya, Jumat (8/8).
Ke 12 titik perlintasan jalan Provinsi yang menjadi jalur pengalihan kendaraan berat Pantura tersebut masing- masing 2 titik di Kabupaten Tegal (Prupuk dan Linggapura), 2 titik di Kabupaten Brebes (Linggapura dan Kretek), 3 titik di Kabupaten Banyumas (Bantarsoka, Notog dan Sumpyuh), 1 titik di Kabupaten Cilacap (Randegan), dan 4 titik di Kabupaten Kebumen (Karanganyar, Sruweng, Kebumen dan Prembun).
Sebelumnya, truk mogok di pintu perlintasan kereta api kembali terjadi. Kali ini, terjadi di perlintasan Desa Kretek Kabupaten Brebes. Truk gandeng yang mengangkut tepung, mogok tepat diperlintasan KA jalur ganda nomor 322, Jumat (8/8) dinihari.