Sabtu 09 Aug 2014 22:20 WIB

Ratusan Pendaki Batal Daki Gunung Slamet

Lontaran material pijar terlihat pada kawah Gunung Slamet dari Desa Melung, Baturraden, Banyumas, Jateng, Sabtu (26/4) pagi.
Foto: Antara/Idhad Zakaria
Lontaran material pijar terlihat pada kawah Gunung Slamet dari Desa Melung, Baturraden, Banyumas, Jateng, Sabtu (26/4) pagi.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Ratusan pendaki dan kelompok pecinta alam membatalkan rencana melakukan pendakian ke Gunung Slamet karena status gunung yang berada di perbatasan Pemalang dan Purwokerto di Jawa Tengah itu masih berstatus waspada.

Petugas Pendakian Jalur Bambangan Gunung Slamet, Sugeng Riyadi, di Pemalang, Sabtu, mengatakan bahwa aktivitas pendakian masih ditutup karena Gunung Slamet masih terus mengalami peningkatan sejak pertengahan Juli 2014.

"Para pendaki terpaksa harus pulang kembali karena kegiatan pendakian ditutup menyusul aktivitas vulkanik gunung kembali meningkat," katanya.

Menurut dia, para pendaki itu semula akan melakukan pendakian ke Gunung Slamet dalam rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-69 Kemerderakan Republik Indonesia.

"Akan tetapi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi atau PVMBG masih menetapkan larangan melakukan aktivitas pendakian ke Gunung Slamet," katanya.

Ia mengatakan pada tahun sebelumnya, setelah Lebaran dan memasuki bulan Agustus akan ada ribuan pendaki ke puncak Gunung Slamet yang berasal dari beberapa provinsi hingga mancanegara.

Akibat meningkatnya aktivitas vulkanik gunung itu, kata dia, juga berdampak terhadap jumlah pendaki ke puncak Gunung Slamet selama lima bulan terakhir turun drastis.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement