REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Presiden Nigeria Goodluck Jonathan mengumumkannya keadaan darurat nasional atas virus Ebola yang mematikan, Jumat (8/8).
"Presiden di Abuja mendeklarasikan pengawasan dan pengamanan virus Ebola di Nigeria, sebuah darurat nasional," ujar pernyataan kantor kepresidenan, dikutip dari AFP.
Jonathan meminta warga menghindari perkumpulan dalam jumlah besar untuk mencegah menyebarnya virus. "Kelompok keagamaan dan politik, pusat penyembuhan spiritual, keluarga, asosiasi dan badan-badan lain harus menghindari pertemuan dan kegiatan yang mengharuskan kontak dekat dengan orang terinfeksi atau menempatkan orang lain dalam risiko," kata pernyataan tersebut.
Jonathan telah menyetujui anggaran sebesar 1,9 miliar naira atau 11,6 juta dolar AS untuk membiayai langkah antisipasi penyebaran Ebola. Di antara langkah-langkah yang diambil adalah membangun pusat isolasi tambahan, pemindaian di perbatasan dan melacak orang yang melakukan kontak dengan orang terinfeksi.
Setiap kematian harus dilaporkan otoritas terkait dan harus dilakukan langkah pencegahan khusus untuk menangani jenazah.
Nigeria, pada Rabu, mengonfirmasi lima kasus Ebola baru di Lagos dengan kasus kematian kedua. Hal itu menjadikan jumlah keseluruhan orang yang terinfeksi Ebola di Nigeria menjadi tujuh.