REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kasus Ahmadiyah mendapat perhatian dalam Obrolan Penting Sabtu Ini (OPSI) yang dihelat ormas Orang Indonesia, yang merupakan kelompok penggemar musisi Iwan Fals. Ketika mendapat pertanyaan salah satu peserta, Panglima TNI Jenderal Moeldoko tiba-tiba menyinggung kasus Ahmadiyah.
Peristiwa penyerangan terhadap jamaah Ahmadiyah di Cikeusik, Banten, terjadi pada 2011. Ketika itu, Moeldoko yang menjabat panglima Kodam III/Siliwangi disebut-sebut terlibat dalam kasus tersebut yang dikenal dalam Operasi Sajadah.
Gara-gara kejadian itu, Moeldoko sempat dituding sebagai pelaku pelanggar hak asasi manusia (HAM) oleh beberapa lemaga swadaya masyarakat (LSM). "Dulu saya pangdam III/Siliwangi diisukan miring melakukan pelanggaran HAM ke Ahmadiyah," katanya di rumah Iwan Fals di Depok pada akhir pekan kemarin.
Menurut Moeldoko, masyarakat kadang sering salah dalam melakukan pendekatan untuk menyelesaikan masalah. Pun dengan kasus jamaah Ahmadiyah yang berlarut-larut, penanganannya dinilainya kurang tepat. Setelah mendapat amanah ditunjuk menjadi panglima Kodam III/Siliwangi pada 2010, ia sudah merencanakan untuk melakukan pendekatan dialog dengan jamaah Ahmadiyah.
Nyatanya, niat baik yang digagasnya ditanggapi keliru oleh beberapa kalangan. Ketika ada bentrokan antaran kelompok masyarakat dan jamaah Ahmadiyah maka ia disalahkan lantaran dinilai sebagai penggagas Operasi Sajadah.
"Ada dua petsoalan utama Ahmadiyah, persoalan akidah antara Ahamdiyah dan non-Ahmadiyah yang tak akan ketemu. Kedua persoalan komunikasi, satunya ekslusif dan non-Ahamdiyah curiga," kata lulusan terbaik Akabri 1981 tersebut.
"Saya juga orang Islam, tidak mau menerima cara kekerasan, kalian tak ingin mendatangi dengan membawa api dan golok, datanglah dengan sajadah. Dipelesetkan menjadi operasi sajadah."