REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO– Lebih dari satu juta orang telah diperintahkan untuk evakuasi setelah topan berkekuatan besar melanda barat daya Jepang. Menurut Badan Meterologi Jepang, topan Halong menghantam dekat Aki, daerah Kochi, sekitar pukul 6 waktu setempat.
Seperti dilansir dari laman BBC, hujan lebat pun mengguyur daerah Mie, barat Tokyo dan dapat memicu terjadinya tanah longsor atau banjir. Dilaporkan, seorang warga telah tewas dan lebih dari 30 orang terluka.
Sedangkan, Channel News Asia menyebutkan topan ini telah menerjang kepulauan Honshu. Topan Halong menghantam Jepang sekitar pukul 10 pagi di perairan barat daya. Di Honshu, badan cuaca setempat mengeluarkan peringatan tertingginya yang berarti dapat mengancam kehidupan dan menyebabkan kerusakan besar untuk daerah Mie, sekitar 300 km dari Tokyo.
Angin kuat berkecepatan hingga 180 km per jam ini bergerak perlahan menuju timur laut. Tayangan dari stasiun televisi pun menunjukan tingginya gelombang yang menerjang tembok laut dan aliran lumpur yang deras juga mengalir di sungai-sungai.
Seorang pria dilaporkan terbawa arus di sebuah sungai yang meluap di daerah Gifu dan dinyatakan meninggal di rumah sakit. Sedangkan, seorang peselancar dilaporkan hilang di lepas pantai Wakayama. Pejabat lokal yang mayoritas berada di Jepang barat telah mengeluarkan peringatan evakuasi pada 1.6 juta warganya.
Sekitar 470 penerbangan pun tak dapat terbang dan setidaknya lebih dari 143 jadwal penerbangan dibatalkan pada Ahad. Layanan sejumlah kereta pun juga dilaporkan terhenti. Bencana ini juga mempengaruhi ribuan wisatawan yang ingin mengunjungi acara musim panas tahunan Jepang “Obon”.
Hujan lebat dan angin kuat diperkirakan akan terjadi di Jepang timur, termasuk Tokyo. Topan Halong ini terjadi sebulan setelah Topan Neoguri menghantam Jepang dan menewaskan sejumlah orang serta merusak jalanan di Jepang selatan. Pekan lalu, seorang pria juga dilaporkan tenggelam di sebuah sungai yang meluap akibat hujan lebat dipicu oleh Topan Nakri yang menghantam negara itu.