REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON– Pasukan militer Amerika Serikat melanjutkan serangan udaranya di utara Irak. Menurut Pentagon, serangan ini dilakukan untuk melindungi warga sipil Yazidi yang telah mengungsi di pegunungan setelah terusir oleh kelompok radikal ISIS.
Channel News Asia melaporkan, Presiden Barack Obama pekan ini telah mengesahkan serangan udara militernya guna membuka jalan bagi ribuan pengungsi Yazidi di pegunungan Sinjar. Kelompok radikal ini dilaporkan akan membunuh ribuan warga sipil yang mengungsi itu.
Serangan udara pertama dilakukan sekitar pukul 11.20 waktu Washington yang dilakukan oleh pesawat tempur dan drone AS. Dalam pernyataannya, pihaknya menargetkan dua kendaraan lapis baja yang menembaki warga sipil Yazidi di dekat Sinjar. Lanjutnya, salah satu kendaraan ISIS itu pun telah dihancurkan.
Selang 20 menit kemudian, serangan udara AS menghantam dan merusak dua kendaraan lapis baja yang mengangkut para militan. Dan sekitar pukul 3 sore waktu Washington, sebuah pesawat AS menghancurkan kendaraan lapis baja pengangkut militan di dekat Sinjar.
Pada Jumat, dua serangan udara juga dilakukan dan menghantam wilayah yang diduduki ISIS serta menghantam konvoi para militan. Sementara itu, pesawat Irak dan AS juga telah mengirimkan bantuan makanan dan minumannya ke ribuan warga Yazidis yang berada di pegunungan Sinjar.
Sebelumnya, Obama mengatakan serangan AS di Irak ini sebagai proyek jangka panjangnya untuk melawan para militan serta mengirimkan bantuan kepada warga sipil. Lanjutnya, serangan udara ini juga dilakukan untuk melindungi para diplomat dan penasehat militernya.