REPUBLIKA.CO.ID, BARABAI -- Ketua Dewan Pakar Pengurus Pusat Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia H Ryaas Rasyid berpendapat, umat Islam di negerinya bisa terpinggirkan bila tidak siap dalam berbangsa dan bernegara.
"Sebab itu, umat Islam Indonesia harus betul-betul siap bila tak ingin terpinggirkan," ujarnya pada silaturahmi Idul Fitri 1435 Hijriah Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB-PII) Kalimantan Selatan, di Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Sabtu (9/8).
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara pada 2000-2001 dan mantan Ketua Umum Pengurus Pusat KB-PII itu mempertanyakan, apakah umat Islam yang besar di Indonesia bisa berperan? Menurut anggota Dewan Pertimbangan Presiden bidang pemerintahan dan reformasi birokrasi sejak tahun 2010 itu, jumlah umat Islam yang cukup besar, bukan jaminan bila tanpa mutu.
"Jika tanpa mutu, maka tidak heran kalau umat Islam dengan jumlah yang banyak hanya akan menjadi pengikut, dan lebih parah lagi sebagai korban," lanjut penggagas dan pelaksana reformasi birokrasi dan otonomi daerah di Indonesia.