Ahad 10 Aug 2014 14:47 WIB

Warga Dominika Tewas di Gunung Rinjani

 Sejumlah pendaki turun dari puncak Gunung Rinjani, Sembalun, Lombok Timur, NTB, Rabu (30/7). (Antara/Eka Fitriani)
Sejumlah pendaki turun dari puncak Gunung Rinjani, Sembalun, Lombok Timur, NTB, Rabu (30/7). (Antara/Eka Fitriani)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Salah seorang pendaki Gunung Rinjani, Mario Alpanso Rodriguez (26), warga negara Republik Dominika, tewas setelah mengalami kecelakaan ketika akan dievakuasi menggunakan sepeda motor di jalur pendakian pada Ahad, sekitar pukul 24.00 WITA.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Agus Budiono, yang dihubungi melalui telepon genggamnya di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu, membenarkan peristiwa tersebut.

"Dari informasi sementara yang saya terima, korban awalnya sedang dalam kondisi sakit ketika melakukan pendakian dan meminta tolong untuk segera dievakuasi secepatnya, akhirnya ada tukang ojek yang naik untuk mengevakuasi," katanya.

Ketika dalam perjalanan dari pos dua, kata dia, korban mengalami kecelakaan dan kemungkinan terperosok ke dalam jurang sehingga menyebabkan wisatawan asing tersebut meninggal dunia.

"Namun kami masih belum berani memastikan apakah memang benar meninggal dunia karena kecelakaan atau ada penyebab lain. Kami masih menunggu hasil penyelidikan dari pihak kepolisian," ujarnya.

Mario Alpanso Rodriguez diketahui melakukan pendakian ke Gunung Rinjani seorang diri pada Jumat (8/8), melalui jalur Sembalun, Kabupaten Lombok Timur.

Jenazah warga negara asing itu dievakuasi oleh puluhan porter, petugas kesehatan dan petugas TNGR dari lokasi kejadian, kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Selong, Kabupaten Lombok Timur.

"Informasi yang saya terima korban akan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB, tapi saya belum tahu pasti kapan karena saya juga masih mengumpulkan keterangan-keterangan dari lapangan," ucap Agus.

Menurut dia, kendaraan bermotor dilarang masuk ke jalur pendakian, namun entah karena alasan apa, sehingga ada warga yang berani membawa sepeda motor untuk melakukan evakuasi.

"Selama ini kami tidak membolehkan kendaraan naik ke jalur pendakian karena medannya berat dan terjal, apalagi tengah malam. Tapi untuk lebih jelasnya, kami menunggu hasil penyelidikan polisi," kata Agus.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement