REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Jumlah penumpang pejalan kaki maupun pengguna sepeda motor dan mobil di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni di Kabupaten Lampung Selatan, Minggu malam, telah normal kembali setelah mengalami kepadatan pada arus mudik dan balik Lebaran 2014.
Penumpang pejalan kaki maupun berkendaraan yang menyeberang dari Bakauheni Lampung ke Pelabuhan Merak Banten maupun sebaliknya tidak lagi mengalami kepadatan seperti sebelumnya.
Kepadatan justru terjadi pada truk angkutan barang yang sudah diperbolehkan beroperasi kembali, setelah sepekan menjelang dan sepekan setelah Lebaran dilarang melewati jalan utama di Lampung maupun daerah lainnya agar tidak mengganggu kelancaran arus kendaraan dan penumpang yang berlebaran.
Menurut sejumlah pengguna kendaraan dan beberapa pengemudi truk, kepadatan kendaraan dalam perjalanan menuju Lampung melalui Merak-Bakauheni didominasi truk angkutan barang, sementara bus penumpang dan mobil pribadi sudah normal kembali.
Ujang, salah satu pengemudi menyatakan, akibat kepadatan truk yang telah diperbolehkan melintas usai Lebaran itu, sejumlah jalan lintas di Lampung, Banten, maupun Pulau Jawa, seperti di lintas jalur Pantai Utara (Pantura) dan beberapa ruas jalan lintas antarprovinsi lainnya menimbulkan kemacetan panjang.
Kemacetan itu, antara lain terjadi pada jalan lintas Yogyakarta ke Tegal Jawa Tengah hingga terjadi kemacetan panjang beberapa kilometer.
"Saya berangkat dari Yogyakarta pagi hari, sampai malam ini masih menemui kemacetan di sepanjang jalan yang dipenuhi truk besar," ujar Yadi, pengguna kendaraan asal Yogyakarta yang hendak menuju Jakarta.
Di Pelabuhan Bakauheni, penumpang yang datang dan pergi dari dan ke Merak Banten didominasi rombongan keluarga baik yang membawa kendaraan pribadi sendiri, memakai bus angkutan umum maupun menggunakan sepeda motor.
Tapi pengguna sepeda motor yang melintasi Selat Sunda hanya mencapai puluhan hingga belasan dalam kapal feri yang beroperasi pada pelayaran Selat Sunda ini.