REPUBLIKA.CO.ID, BANGUI -- Presiden sementara Republik Afrika Tengah telah menunjuk seorang politisi Muslim sebagai perdana menteri baru negara. Penunjukan Mahamat Kamoun (53) diumumkan, Ahad kemarin, melalui radio milik negara sehari setelah perdana menteri sebelumnya mengundurkan diri dari pemerintahan.
Juru bicara kelompok milisi Kristen yang dikenal sebagai anti-Balaka berharap langkah ini dapat membawa kestabilan dan perdamaian setelah kekerasan sekterian yang terjadi selama berbulan-bulan. Namun, seorang pemimpin pemberontak Muslim menyatakan rasa tidak puasnya dengan penunjukan itu dan menganggap Kamoun tak mewakili mereka.
Kebanyakan warga Muslim di negara tersebut melarikan diri dari negara itu pada awal tahun ini. Pasalnya, kekisruhan yang berujung pada pembantaian warga semakin bergejolak di negeri itu. Pada Desember 2013, Afrika Tengah terlibat konflik sekterian.
Konflik bermula saat pemberontak Muslim Seleka merebut kekuasaan tahun lalu. Kondisi ini pun menyebabkan serangan dari milisi Kristen anti-Balaka. Akibatnya, ribuan warga meninggal dan ratusan ribu warga sipil mengungsi. Pasukan penjaga perdamaian pun dikerahkan untuk menjaga negara tersebut.