REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Arema Cronus Indonesia Malang, Jawa Timur, menggandengan Persana Hospital Malang untuk menangani para pemain yang mengalami cedera cukup parah. Bahkan, nominal angka kerja sama tersebut tak terhingga.
Direktur Persada Hospital Kushandayani mengatakan durasi kerja sama dengan manajemen Arema tersebut selama dua tahun, namun nominalnya tak terbatas.
"Penanganan cedera pemain ini tergantung kasusnya, sehingga tidak bisa dibatasi dengan nominal," katanya usai penandatangan naskah kerja sama antara Persada Hospital dengan manajemen Arema di rumah sakit setempat, Senin (11/8).
Menurut Kushandayani, untuk menunjang pelayanan kesehatan bagi pemain Arema, Persada Hospital akan membangun pusat pemulihan kebugaran dan cedera olahraga penunjang lainnya yang nantinya akan menjadi salah satu produk unggulan Persada Hospital.
Jika ada pemain Arema yang mengalami cedera dan membutuhkan operasi, maka pembedahan dengan teknik key hole surgery atau operasi dengan teknik sayatan minimal dengan menggunakan alat arthroscopy. Setelah operasi, lanjutnya, tim dokter dan terapis Persada Hospital akan menyusun program spesifik untuk masing-masing atlet yang memungkinkan para pemain dapat segera bermain lagi.
"Penanganan medis jika ada pemain yang mengalami cedera dipastikan terjamin, sebab sekarang manajemen Arema sudah menjalin kerja sama dengan Persada Hospital yang terletak di kawasan Araya Kota Malang," kata Kushandayani.
General Manager Arema Cronus, Ruddy Widodo mengatakan dengan adanya kerja sama tersebut diharapkan kualitas penanganan medis terhadap pemain yang mengalami cedera bisa lebih baik.
"Kami memilih Persada Hospital sebagai rumah sakit mitra Arema karena kualitasnya, terutama dalam penanganan cedera olahraga," tegasnya.
Ruddy mengatakan tim dokter Persada Hospital akan membantu tim medis Arema untuk menangani pemain yang mengalami cedera. "Kesehatan dan pemulihan cedera merupakan hal penting bagi pemain sepak bola, nantinya Persada Hospital akan memberikan fasilitas kesehatan yang optimal," tuturnya.