Selasa 12 Aug 2014 05:46 WIB

HMI Harap Kabinet Diisi Menteri dari Indonesia Timur

Menteri Lingkungan Hidup, Baltasar Kambuaya (kanan), yang merupakan representasi wilayah Indonesia timur.
Foto: Antara
Menteri Lingkungan Hidup, Baltasar Kambuaya (kanan), yang merupakan representasi wilayah Indonesia timur.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia (HMI) berharap presiden yang baru akan memilih juga sosok menteri yang merupakan representasi dari Kawasan Timur Indonesia (KTI).

"Kami berharap kabinet yang baru juga akan diisi oleh menteri yang merupakan representasi dari KTI, mengingat selama ini telah terjadi ketimpangan pembangunan yang besar antara kawasan Barat dan Timur Indonesia," kata Ketua Umum PB HMI, Muhammad Arif Rosyid di Makassar, Senin (11/8).

Arif mengatakan bahwa sekitar 80 persen pembangunan terkonsentrasi di Pulau Jawa, Sumatra, dan Bali, jika hal ini terus terjadi maka KTI akan semakin jauh tertinggal.

Meskipun terkesan primordial, lanjut Arif, tetapi tidak dapat dipungkiri jika seseorang berasal dari KTI, maka ia telah merasakan dampak dari ketimpangan pembangunan, dengan demikian diharapkan kebijakan dan program yang dijalankan akan berpihak pada pembangunan KTI. "Kami berharap hal ini dapat menjadi pertimbangan dalam penyusunan kabinet baru," ujarnya.

Terkait tokoh yang dapat mengisi kabinet Jokowi-JK, Arif mengatakan selain tiga kriteria utama yaitu integritas, profesionalitas, dan representasi, pihaknya juga berharap Jokowi-JK mempertimbangkan sosok muda.

Menurut Arif saat ini Indonesia memiliki cukup banyak tokoh muda dengan integritas dan kapabilitas yang baik.

"Muda dalam arti tidak terkait dengan rezim sebelumnya, sehingga bisa terjadi regenerasi kepemimpinan nasional," jelasnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement