REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Kepolisian, Bambang Widodo Umar mengomentari banyaknya terduga teroris yang tertangkap dalam dalam waktu yang berdekatan. Bambang menilai, efek pemberitaan terhadap ISIS memunculkan tindak penangkapan terduga teroris.
Bambang juga meminta kepada kepolisian agar tidak menjadikan isu Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sebagai ajang mumpung menaikkan nama. ''Ya kita paham sebelum ada isu ISIS ini sangat jarang terduga teroris yang tertangkap. Kok tiba-tiba sekarang jadi sering,'' kata dia, Selasa (12/8).
Menurut Bambang, polisi dan media tidak selalu fokus dalam masalah ISIS saja. Penanganan polisi dan pemberitaan media harus berimbang, karena ada masalah lain yang tidak kalah penting seperti isu kesejahteraan rakyat.
Kesejahteraan rakyat sangat utama untuk dijaga. Solar yang dihilangkan subsidinya seharusnya turut menjadi konsen polisi untuk mengantisipasi maraknya penimbunan BBM.
''Harus berimbang, jangan sampai masyarakat berpikir ini pengalihan isu saja. Polisi sebagai alat negara harus bisa memosisikan diri,'' kata dia.
Bambang mengakui, isu ISIS merebak bersamaan dengan sejumlah kebijakan pemerintah dan situasi politik di Indonesia. Mulai dari isu solar yang ditarik subsisdinya hingga Pilpres 2014.
Penempatan diri polisi dalam menghadapi isu-isu tersebut sangat dibutuhkan. Penanganan polisi harus berimbang. ''Jangan dikedepankan masalah keamanan (ISIS) saja,'' kata dia.