Selasa 12 Aug 2014 10:18 WIB

Kriminolog: Pelaku Mutilasi dari Kelompok Sosial Ekonomi Lemah

Korban mutilasi
Korban mutilasi

REPUBLIKA.CO.ID,PEKANBARU--Para pelaku sodomi disertai mutilasi tujuh korban merupakan kalangan sosial ekonomi lemah yang kemungkinan memiliki pemikiran-pemikiran singkat, demikian Kriminolog Universitas Islam Riau, Syahrul Akmal Latif.

"Sebelumnya saya dan tim saya juga telah turun ke lokasi bersama pihak Polda Riau. Kami menemukan fakta itu," kata Syahrul kepada Antara di Pekanbaru lewat sambungan telepon, Selasa.

Kepolisian Resor Siak yang menangani perkara ini sebelumnya telah menetapkan empat orang sebagai tersangka, masing-masing adalah MD (20), DP (17), S (26) dan DD (20).

MD menurut kepolisian merupakan otak pelaku sementara DD adalah mantan istrinya yang turut membantu upaya kejahatan MD sejak tahun 2013.

Dari hasil keterangan tersangka, kepolisian awalnya menemukan dua jasad korban yang tinggal kerangka dikubur di kawasan hutan tanam industri di Perawang, Siak.

Hasil pengembangan kemudian diakui tersangka ada empat korban lainnya, satu di Siak dan tiga lainnya dikubur pelaku di daerah Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis.

Dari enam korban itu, lima di antaranya merupakan kalangan bocah berumur antara enam hingga sepuluh tahun, sementara satu lagi wanita dewasa berumur 40 tahun.

Terakhir dari pengakuan tersangka, juga ada satu korban lagi di Kabupaten Rokan Hilir yakni bocah 5,5 tahun yang masih duduk di bangku taman kanak-kanak.

Satu korban terakhir sejauh ini masih dalam pencarian dan kepolisian telah menemukan bukti berupa pakaian dan sandal korban yang mirip milik korban anak hilang.

Kriminolog mengatakan, kasus sodomi disertai mutilasi ini tidak lepas dari pemahaman dan latar belakang para pelaku yang memang cukup lemah.

Baik itu lemah dalam perekonomian, maupun sosial kehidupan sehingga memiliki sifat yang lari dari orang-orang pada umumnya, kata Syahrul.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Siak, AKP Hary Budianto menjelaskan, saat ini keempat tersangka masih di tahan dan dalam pengawasan ketat anggota kepolisian di Resor Siak.

"Penyidik juga masih terus mengorek keterangan dan informasi dari keempat tersangka itu sebagai upaya pendalaman pengungkapan kasus," katanya.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement