Selasa 12 Aug 2014 11:09 WIB

Warga Diimbau Perkokoh Nasionalisme untuk Tangkal ISIS

Bangunan makam Nabi Yunus di Irak hancur akibat serangan ISIS pada 24 Juli lalu. (ilustrasi)
Foto: EPA
Bangunan makam Nabi Yunus di Irak hancur akibat serangan ISIS pada 24 Juli lalu. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Komando Rayon Militer (Koramil) Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, terus berupaya memperkokoh pemahaman nasionalisme untuk menangkal masuknya faham 'Islamic State of Irak-Syria' (ISIS).

"Indonesia dikenal sebagai bangsa yang plural, tergabung dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pemahaman nasionalisme ini secara dinamis harus terus didengungkan untuk mencegah masuknya ideologi dan faham radikal, seperti ISIS," ungkap Komandan Koramil Penajam, Kapten Infanteri Laety, di hadapan para siswa Madrasah Aliyah Darul Ulum, Senin.

Sejumlah elemen bangsa, terutama para siswa dan kelompok-kelompok masyarakat, jika tidak diwaspadai berpotensi menjadi sasaran masuknya faham negatif yang tidak sesuai dengan ideologi Pancasila serta faham-faham keagamaan yang bisa memecah belah kesatuan bangsa dan umat.

"Di daerah-daerah tertentu, faham ini dikabarkan sudah mulai menyusup dan sebelum menyusup ke wilayah Penajam Paser Utara, perlu diantisipasi dan diwaspadai secara dini, melalui kegiatan sosialisasi di sekolah-sekolah. Jadi, sebelum terjadi harus waspada dan mencegah," katanya.

Selain itu, daerah-daerah pinggiran lainnya, seperti perbatasan-perbatasan wilayah Penajam Paser Utara lanjut dia, sangat perlu diwaspadai masuknya faham yang dinilai sangat bertentangan, baik dengan akidah agama manapun konsep Bhinneka Tunggal Ika.

"Keberadaan ISIS yang mengatasnamakan agama dan jihad ini, merupakan faham baru yang sangat berbahaya. Bahkan lebih berbahaya dari kelompok teroris Al-Qaeda, yang tidak sepaham dengan kelompok ini, maka mereka tidak segan-segan membunuh, kelompok ini sangat radikal," ujar Laety.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement