REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tim Transisi Jokowi-JK mengajak Mantan Ketua PBNU Hasyim Muzadi dan Mantan Ketua PP Muhammadiyah Buya Syafii Maarif untuk terlibat sebagai penasihat urusan agama. Selain masalah tersebut, mereka juga dinilai punya kompetensi melihat persoalan yang terjadi di masyarakat.
Kepala Staf Kantor Tim Transisi, Rini Soewandi mengatakan, sudah ada 3 orang yang resmi bergabung sebagai penasihat tim di antaranya, Hendropriyono, Luhut Panjaitan, dan Hasyim Muzadi. Sedangkan Buya Syafii Marif masih belum menyatakan kesiapannya secara pasti.
“Kami butuh sekitar 5-6 orang penasihat,” kata Rini di Rumah Transisi, Selasa (12/8).
Hasyim Muzadi sendiri sore tadi mengunjungi rumah transisi dan bersedia membantu tim transisi dalam merekomendasikan masukan serta sarannya sebagai penasihat. Menurut Rini, dukungan dari mantan ketua PBNU ini mampu menjabarkan program yang lebih merakyat.
Ia mengakui, tidak ada pengelompokan latar belakang serta kinerja per bidang dari para tim penasihat ini. Namun untuk masalah keagamaan dan persoalan masyarakat bawah, Hasyim dinilai mempunyai antensi khusus yang dapat bermanfaat bagi pemerintahan Jokowi-JK ke depannya.
“Secara obyektif, kami melihat ia adalah tokoh masyarakat yang paham persoalan agama dan kemasyarakatan. Itu bisa jadi masukan kami dalam menyusun program,” ujar dia.
Sedangkan, Hendropriyono, kata Rini, lebih fokus pada persoalan intelejen dan Luhut Panjaitan sesuai bidang dia di militer dan bisnis. Rini mengatakan, saran dari Luhut terkait pengalaman dalan menjalankan bisnis dan usahanya itu menjadi rekomendasi yang baik bagi tim transisi.