Selasa 12 Aug 2014 22:38 WIB

Nelayan Pekalongan Rela Antre Peroleh Solar Bersubsidi

Solar bersubsidi (ilustrasi)
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Solar bersubsidi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Nelayan Kota Pekalongan, Jawa Tengah, harus rela mengantre hingga hampir sepekan untuk memperoleh pasokan solar bersubsidi menyusul adanya pengurangan kuota solar oleh Pertamina.

Sekretaris DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Kota Pekalongan, Rastono di Pekalongan, Selasa, mengatakan bahwa pengurangan kuota solar menimbulkan gejolak pada para nelayan karena mereka mulai kesulitan mendapatkan bahan bakar itu.

"Kami hanya bisa ikut kebijakan saja, mau usul apa juga susah. Jika tidak ada solar maka nelayan tidak berangkat melaut tetapi dampaknya bisa menimbulkan kerawanan karena mereka tidak bekerja," katanya.

Menurut dia, jika harga solar naik maupun jumlahnya berkurang maka akan memangkas bagian lainnya, termasuk perbekalan karena mereka harus membeli solar nonsubsidi.

"Jika nelayan sudah bersiap berangkat melaut tetapi perbekalan solar tidak tersedia maka mereka bisa emosi. Hanya saja, meski para nelayan harus mengantre tetapi stok solar masih relatif cukup," katanya.

Manajer Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan KUD Makaryo Mino, Musa'at mengatakan adanya pemotongan kuota solar berdampak stok solar nelayan terancam tidak terpenuhi.

"Saat ini sudah ada puluhan kapal mengantre dengan jumlah total kebutuhan nelayan terhadap solar sebanyak 829 kiloliter sedangkan ketersediaan bahan bakar itu hanya 760 kiloliter," katanya.

Menurut dia, meski kuota solar berkurang, tetapi hingga kini belum menimbulkan gejolak pada nelayan karena mereka banyak yang tidak berangkat melaut.

"Pelaksanaan Pemilihan Presiden 2014 dan Lebaran, banyak para nelayan tidak melaut sehingga stok solar pada bulan sebelumnya masih tersisa," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement