REPUBLIKA.CO.ID, PONOROGO -- Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mengajukan penambahan kuota calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2014 sebanyak 300 formasi dari jatah 31 kursi yang telah ditetapkan Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen-PAN-RB).
"Kami sedang upayakan (pengajuan tambahan kuota). Jatah formasi yang diberikan terlalu kecil, padahal kebutuhan (pegawai baru) masih sangat banyak," kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Ponorogo, Syaifur Rahman, Rabu.
Ia mengatakan kebutuhan CPNS di lingkup Pemkab Ponorogo secara keseluruhan saat ini mencapai kisaran 1.600-an orang. Menurut dia, pemberian kuota 31 formasi sebagaimana ketetapan Badan Kepegawaian Nasional (BKN) tidak memadai dengan besarnya kebutuhan sumber daya manusia (SDM) pegawai.
"Kami membutuhkan ribuan CPNS, tetapi kenyataannya hanya diberi jatah 31 formasi yang disetujui untuk formasi bidang kesehatan, guru, dan tenaga teknis tahun ini. Kami berharap masih ada perubahan atau tambahan lagi," kata dia.
Syaifur beralasan kebutuhan tenaga di sejumlah pos fungsional kepegawaian sudah sangat mendesak, terutama di bidang pendidikan dan kesehatan.
"Paling banyak yang saat ini mengalami kekurangan adalah guru SD, penjaskes (pendidikan jasmani dan kesehatan, serta tenaga medis," ungkapnya.
Syaifur mengisyaratkan keputusan akhir rekrutmen CPNS 2014 di lingkup Pemkab Ponorogo akan sangat dipengaruhi tanggapan pemerintah pusat atas pengajuan tambahan kuota yang mereka ajukan.
Rekrutmen CPNS, kata dia, sangat mungkin dibatalkan apabila permintaan penambahan kuota akhirnya tidak disetujui. "Kalau sampai nanti batas waktunya, kemungkinan sekitar tanggal 18 Agustus ini tidak ada jawaban, lebih baik dibatalkan saja," kata Syaifur.