REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan karyawan PT Merpati Nusantara Airlines kembali berunjuk rasa. Setelah kemarin, Selasa (12/8) berunjuk rasa di Kementerian BUMN, kali ini, Rabu (13/8) mereka menggelar aksi di depan kantor Kementerian Keuangan.
Ketua Koordinator Kegiatan Aksi Karyawan Merpati, Purwanto kembali menuntut pembayaran gaji perusahaan kepada karyawan. Ia mengatakan nilai gaji yang dituntut dibayarkan Rp 200 milyar.
"Gaji ini untuk membayar upah sekitar 1400 orang," katanya.
Selama delapan bulan terakhir, hanya sebagian karyawan Merpati yang tetap bekerja. Sebagian lainnya dikatakan bekerja di rumah.
"Kami sudah tidak punya ongkos," kata Purwanto kepada Republika.
Apabila tuntuan hari ini nihil ditanggapi, maka pendemo akan melangkah ke istana merdeka, Jakarta. Mereka ingin meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berkonsentrasi menyelesaikan masalah ini.
"Paling lambat tanggal 9 September kami bergerak ke istana," kata Purwanto.
Sebelumnya, Purwanto mengatakan tuntutan pembayaran gaji sudah lama disampaikan tetapi tak mendapatkan respon.
"Kami sangat kecewa karena pemegang saham Merpati tidak ada rasa kemanusiaan, membiarkan kami kelaparan dan kesulitan membiayai keluarga kami," ujar Purwanto.
Pemegang saham justru memberikan keputusan lain mengenai Merpati seperti opsi PHK, pengurangan pegawai, penutupan Merpati.