Rabu 13 Aug 2014 11:47 WIB

Ulama: Dibutuhkan Penyadaran Masyarakat Terhadap ISIS

Video ISIS (Islamic State in Iraq and Syria) diputar dalam konferensi pers tentang penolakan terhadap gerakan tersebut di Jakarta.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Video ISIS (Islamic State in Iraq and Syria) diputar dalam konferensi pers tentang penolakan terhadap gerakan tersebut di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG – Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Nusa Tenggara Timur (NTT) Jamaluddin Achmad mengatakan, perlu penyadaran menyeluruh secara terus menerus kepada masyarakat tentang Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) agar tidak gampang terpengaruh dan terprovokasi.

"Pemberian penjelasan dan pemahaman ini sangat penting sebagai upaya pencegahan terhadap gerakan ISIS. Apabila tidak cepat ditangani bukan tidak mungkin dapat memecah belah persatuan dan kesatuan, terutama toleransi beragama yang telah dibangun dengan susah payah selama berabad lamanya," kata Jamaluddin, Selasa (12/8).

Kepala Kantor Korpri NTT itu mengatakan, banyak tokoh dan akademisi masih terkecoh dengan gaya dan gerakan ISIS sehingga lebih frontal melakukan penolakan dan lupa memberikan penyadaran kepada umat dan masyarakat, terutama generasi muda.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cabang Ende H Djamal Humris mengimbau seluruh umat Islam untuk selalu mewaspadai gerakan ISIS. Sebab, kelompok ini dinilai sudah keluar dari ajaran Islam yang cinta damai dan menghindari kekerasan.

"Kaum Muslim harus mewaspadai gerakan radikal ini yang kini sudah menjadi perbincangan karena aksi-aksi mereka yang di luar dari ajaran Islam," katanya.

Djamal mengatakan, dunia pun telah mengutuk aksi kekerasan dan pembunuhan yang dilakukan ISIS. "Karena itu, umat Islam di daerah ini harus waspada dan tidak terpancing bergabung dengan gerakan ISIS," ujarnya.

Dia juga mengingatkan kalangan muda Islam untuk tidak bergabung dengan ISIS yang mengaku ingin mendirikan negara Islam karena NKRI adalah harga mati.

NKRI dan Pancasila sebagai dasar negara tidak bisa diganggu gugat oleh siapa pun, seperti dinyatakan oleh NU dan Muhammadiyah yang merupakan organisasi besar Islam di Indonesia. "Indonesia dan Pancasila adalah final."

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement