REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Fuji Pratiwi
Warga Gaza mulai kembali ke rumahnya masing-masing.
Perwakilan Kementerian Pendidikan, Anwar al-Baraawi, Senin (11/8), mengatakan, setidaknya 141 sekolah di Gaza rusak akibat serangan Israel ke Gaza.
Sekitar 22 sekolah benar-benar hancur dan tidak dapat lagi digunakan, sementara 119 sekolah rusak ringan hingga sedang. “Jika perbaikan dilakukan, butuh dana sekitar 10,5 juta dolar AS,” kata al-Baraawi, dilansir Maan News, Selasa (12/8).
Ribuan anak yang rata-rata anak usia sekolah dilaporkan tewas dan terluka akibat serangan Israel. Enam universitas juga dikabarkan mengalami kerusakan.
Selain itu, 19 pegawai kementerian di Palestina juga tewas dan sejumlah lainnya luka-luka. PBB sendiri sempat menyampaikan sepertiga korban sipil akibat serangan Israel di Gaza adalah anak-anak.
Meteri Kesehatan Palestina Jawad Awwad memperingatkan kondisi kesehatan di Jalur Gaza tengah dalam kondisi yang kritis seperti yang dilaporkan Middle East Monitor (MEMO), Senin (11/8).
Awwad mengatakan, kurangnya vaksin di Jalur Gaza dapat mengakibatkan muncul kembali penyakit-penyakit berbahaya yang telah lama diberantas akibat dari terblokadenya Gaza dan serangan Israel yang terus-menerus.
Awwad pun menyalahkan serangan Israel yang terus-menerus di pantai maupun blokade sejak 2006 lalu menyebabkan Gaza kekurangan vaksin.
Direktur WHO di Timur Tengah Alaa Olwan mengatakan, WHO telah meluncurkan bantuannya untuk membantu sektor kesehatan di Gaza sebesar 60 juta dolar AS. Olwan juga mengatakan, Pemerintah Arab Saudi berjanji akan mengirimkan bantuan sebesar 26,7 juta dolar AS.