REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski berasal dari negara mayoritas Muslim, Iran, namun agama Baha'i bukanlah bagian dari ajaran Islam. Dalam website Baha'i Internasional, para pengikutnya menegaskan, Baha'i bukan sekte dari agama mana pun.
Ajaran Baha'i mulai dideklarasikan pada 1863, oleh Baha'u'llah. Berbeda dengan kepercayaan umat Islam yang percaya Muhammad SAW sebagai nabi terakhir, Baha'i justru meyakini kemungkinan munculnya nabi baru, karena Muhammad SAW dianggap bukan nabi terakhir.
Penganut Baha'i juga percaya, bahwa ajaran agama bisa berubah, dan disesuaikan dengan zaman. Kebanyakan hukum Baha'i tertuang dalam kitab suci mereka, Aqdas, namun semua hukum itu akan diterapkan secara bertahap sesuai dengan keadaan masyarakat.
Islam sendiri memiliki kitab suci Al Quran, yang diyakini berasal dari Allah melalui Nabi Muhammad SAW. Segala ajaran dalam Al Quran, sudah mulai diterapkan, sejak kitab tersebut diturunkan.
Meski Baha'i telah diakui di beberapa negara seperti Amerika Serikat, dan lainnya, namun banyak pula yang menganggap ajaran itu sesat. Bahkan di Iran sendiri, mereka sempat mengalami tekanan dari pemerintah.