REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING—Cina telah mengeluarkan panduan "standar perilaku" untuk mengurangi polusi dan kerusakan lingkungan hidup, mengimbau rakyatnya melakukan segala sesuatu, mulai dari berjalan kali dan mengendarai sepeda, hingga mengurangi pembelian barang dalam kemasan.
Menurut pemerintah Cina, partisipasi publik berperan penting dalam mengurangi dampak negatif pertumbuhan ekonomi setempat pada lingkungan hidup.
Situs Kementerian Lingkungan Hidup Cina merilis delapan rekomendasi, termasuk di antaranya meminta warga untuk tidak membakar sampah dan membatasi penggunaan kembang api ataupun arang.
Sebuah studi pemerintah China baru-baru ini menunjukkan 31 persen asap kabut di Beijing berasal dari kendaraan bermotor, 22,4 persen dari pembakaran batu bara dan 18,1 persen dari industri.
Biro Lingkungan Hidup Beijing mengatakan 14,1 persen berasal dari sumber-sumber lain, seperti masak-memasak, pengembangbiakan hewan ternak dan perbaikan kendaraan.