REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Sanksi-sanksi Barat terhadap Rusia tidak akan mempengaruhi penjualan senjata multi-miliar dolar negara itu, perusahaan ekspor senjata milik negara melaporkan pada Rabu (13/8) waktu setempat.
"Sanksi tidak merubah pasar-pasar kami," kata juru bicara Rosoboronexport seperti dikutip oleh kantor berita Interfax pada sebuah pameran senjata yang diadakan di pinggiran Moskow.
Wakil direktur perusahaan, Igor Sevastyanov, mengatakan penjualan persenjataan darat, yang mencakup 10-12 persen dari total ekspor, bisa meningkat.
"Konflik lokal tidak selalu membutuhkan pesawat, kapal selam, sistem-sistem anti-pesawat," katanya kepada Interfax pada acara OboronExpo-2014. "Tank-tank, senapan mesin artileri, dan senapan serbu adalah apa yang dibutuhkan."
Rosoboronexport memperkirakan menjual sekitar 13 miliar dolar AS (9,7 miliar euro) dari senjata dan peralatan tahun ini, jumlah yang sama dengan tahun lalu.
Uni Eropa dan Amerika Serikat telah memberlakukan sanksi terhadap Rusia atas pencaplokan Krimea dan diduga mendukung separatis pro-Rusia di Ukraina timur. Sanksi-sanksi Uni Eropa termasuk larangan pada penjualan hingga pembelian senjata baru dari Rusia.