Kamis 14 Aug 2014 10:58 WIB

Putri Mantan Menteri Utama Australia Terlibat Pembunuhan

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, NEW SOUTH WALES -- Di Australia putri mantan menteri utama negara bagian New South Wales, Neville Wran dikenai tuduhan terlibat kasus pembunuhan di kawasan Redfern di Sydney. Harriet Wran (26 tahun) ditahan bersama dengan seorang pria Michael Lee (35) di Liverpool, Rabu (13/8) sore.

Setelah dibawa ke kantor polisi mereka dikenai tuduhan melakukan pembunuhan, berusaha melakukan pembunuhan, dan masuk ke sebuah properti dengan kekerasan. Keduanya akan diajukan ke depan pengadilan Liverpool, dengan tuduhan membunuh Daniel McNulty (48), yang ditusuk sampai mati hari Minggu di pekarangan sebuah kompleks perumahan di Redfern.

Polisi mendapat panggilan ke daerah tersebut sekitar pukul 8 malam hari Minggu, dan menemukan dua orang pria tergeletak di tanah dengan luka berat. Daniel McNulty meninggal di lokasi kejadian dan dia sebelumnya sudah dikenal oleh polisi sebagai pedagang narkoba.

Harriet Wran adalah mahasiswa jurusan sejarah modern di Universitas Sydney. (Photo: AAP)

Seorang pria lagi, yang belum disebut identitasnya, dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis.

Polisi mengatakan Harriet Wran dan Michael Lee ditahan setelah sebuah mobil hatchback merah ditemukan di kawasan Waterloo, Sydney.

Polisi sebelumnya sudah menahan Llyod Haines (28) dengan tuduhan yang sama. Harriet Wran dibawa ke kantor polisi Cabramatta dimana sudah dikunjungi oleh tim pengacaranya yang akan  dikepalai oleh salah seorang pengacara terkenal di Sydney, Winston Terracini, SC.

Ayah Harriet, Neville Wran menjadi menteri utama negara bagian New South Wales selama lebih dari 10 tahun antara May 1976 dan Juli 1986, dan meninggal bulan April lalu.

Harriet Wran, adalah anak kedua dari lima bersaudara keluarga Wran dan sekarang masih tercatat sebagai mahasiswi jurusan sejarah modern Universitas Sydney.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement