REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengaku sudah memetakan pendukung ISIS di Indonesia. Kapolri Jenderal Sutarman mengatakan, pemetaan penting dilakukan karena pemerintah sudah menolak paham dan kegiatan ISIS di Indonesia.
''Kita sudah memetakan beberapa pihak yg terpengaruh karena ketidaktahuannya,'' kata Sutarman, Kamis (14/8).
Sutarman melanjutkan semua yg terafiliasi selama ini adalah kelompok garis keras yang ada di indonesia dan petanya sudah ada di kepolisian dan kita ikuti terus. Menurutnya, ratusan polisi telah memantau pergerakan tindak kekerasan terorisme sejak kasus bom Bali.
''Kita harus bersyukur anak-anak kita (polisi) yang 462 orang yang sejak dulu mengikuti dari meledaknya bom Bali sampai sekarang,'' kata Sutarman.
ISIS harus terus dipantau, dan dilakukan langkah preventif dengan mengingatkan masyarakat untuk tidak ikut kegiatan tersebut. Sutarman mengatakan, ISIS masuk dalam faham mencapai tujuan dengan tindakan kekerasan.
Dengan tegas Sutarman akan menindak orang yang melanggar hukum dengan cara-cara teror dan kekerasan. Jadi tindakan apapun yang dilakukan kelompok manapun kalau berada di wilayah Indonesia dengan cara kekerasan harus kita lakukan penindakan hukum secara tegas.
Penegakan hukum ialah benteng terakhir dalam menyelesaikan masalah. Namun, Sutarman menjelaskan, pengamanan adalah hal yang utama demi menjaga keamanan NKRI dari kelompok ISIS.