REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Sebuah masjid bersejarah di Gaza hancur oleh serangan Israel. Serangan fajar tersebut menghancurkan situs bersejarah masjid Omari Gaza yang telah berusia 1300 tahun.
Namun, warga Palestina tetap melaksanakan shalat ditengah reruntuhan masjid. "Bagi orang-orang, itu adalah berkat dan itu penting untuk memiliki masjid seperti itu," Mohammad Alloush, seorang mahasiswa 22 tahun.
Terletak di daerah Jabaliya, dekat kota Gaza, masjid Omari tidak lagi dapat diakses oleh jamaah. Meski pintu telah hancur, namun seorang jamaah terpaksa harus memanjar tumpukan puing-puing untuk bisa masuk
ke dlaam masjid .
Di dalam masjid, sinar matahari masuk ke masjid melalui celah-celah reruntuhan. Terlihat tumpukan Al-Quran yang terbakar saat serangan udara Israel menghantam Masjid Omari. Warga di daerah tersebut mengatakan bahwa masjid telah berdiri di situs selama 13 abad.
Sejarawan memperhitungkan bagian tertua dari struktur saat ini adalah menara, yang diperkirakan berusia sekitar 700 tahun. Menara ini selamat dari serangan Israel.
Namun, sebuah, baru, sayap modern yang luas tidak seperti itu diratakan oleh serangan Israel. Israel meluncurkan serangan udara telah tanpa henti terhadap Gaza sejak 8 Juli di mana 1.945 telah tewas
dan ribuan terluka.
Para pejabat kesehatan di Gaza mengatakan lebih dari 1.900 warga Palestina, kebanyakan warga sipil, telah tewas dan hampir 10.000 terluka sejak Israel melancarkan perang di strip terkepung. Menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), sekitar 80 persen dari kematian di Gaza adalah warga sipil, termasuk puluhan anak-anak dan perempuan.