REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sosok yang kerap kali memaparkan peran Anas dalam dugaan korupsi proyek Hambalang Nazaruddin mangkir dari sidang yang digelar Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Kamis (14/8).
Namun, istrinya, Neneng Sri Wahyuni tetap hadir melengkapi tujuh saksi lainnya yang memenuhi panggilan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dalam keterangannya, setali tiga uang dengan sang suami, Neneng menjadi pembeda atas saksi lainnya yang memberikan keterangan hampir seragam.
Yakni, ikhwal posisi Anas Urbaningrum di perusahaan bernama Anugerah Grup yang telah berganti nama menjadi Permai Grup. Neneng menegaskan, meski Anas tak tercatat dalam setiap bagan organisasi anak grup perusahaan, namun dipastikannya eks Ketum Demokrat itu adalah bos besar bagi suaminya.
Hal itu ia rujuk dari percakapan telepon antara suaminya dengan Anas yang sering membahas macam-macam proyek di pemerintahan. “Suami saya bekerja untuk Anas, di perusahaan dan juga,politik,” ujar Neneng di depa Majelis Hakim yang dipimpin Hakim Haswandi ini.
Neneng berujar, saat menjadi petinggi di Permai Grup, suaminya kerap kali didatangi Anas. Menurut Neneng, kedatangan Anas adalah terkait pembicaraan keberlangsungan roda perusahaan. “Sering datangnya, di hari Jumat dan Sabtu,” kata Neneng.
Namun, keterangan Neneng selanjutnya sempat membuat Ketua Majelis Hakim Haswandi merengutkan dahi. Hal itu manakala Neneng mengatakan bahwa untuk posisinya, Anas digaji oleh perusahaan yang juga mencatut nama istri Nazar ini sebagai direktur. Hakim heran, sebagai pemilik, Anas justru tercatat menerima gaji dan ‘hanya’ Rp 20 juta perbulan.
“Dapet gaji ya, memang apa posisi terdakwa (Anas) di perusahaan saksi ?,” tanya Hakim Haswandi. “Dia owner (pemilik) yang mulia,” kata Neneng.
Hakim Haswandi lalu bertanya mengenai peran Anas selaku pemilik perusahaan yang Neneng ketahui dengan jabatannya sebagai direktur perusahaan. “Soal peran, saya tidak mengetahui apa-apa yang mulia. Tapi memang kalau di depan karyawan, yang tampil (sebagai bos) itu Pak Nazar, tapi di luar, Pak Anas yang kendalikan,” kata membela suaminya.