REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON-- Aktivis Amerika Serikat dan Kanada berencana memboikot masuknya produk Israel ke negara mereka dengan menutup pelabuhan di Pantai Barat, pada Sabtu (16/8). Penutupan pelabuhan dimaksudkan untuk mencegah kapal kargo komersial Israel, melakukan bongkar muat barang.
Aksi tersebut dilakukan menanggapi seruan serikat buruh Palestina dan Afrika Selatan, untuk membuat Israel bertanggung jawab atas aksinya pada Palestina. Terutama setelah serangan terbaru di Jalur Gaza, hingga saat ini korban tewas di Palestina mencapai 1.900 jiwa.
"Palestina memanggil kita untuk bertindak! Buruh Palestina (dan) Federasi Serikat Pekerja Umum Palestina meminta pekerja di seluruh dunia untuk menolak menangani barang-barang Israel," tulis selebaran yang menyerukan aksi tersebut.
Protes pada Sabtu, ditetapkan akan digelar di Oakland dan California. Beberapa minggu mendatang dijadwalkan akan digelar di Seattle dan Vancouver.
Aksi ini merupakan bagian dari kampanye yang diluncurkan oleh masyarakat sipil Palestina pada 2005. Mereka menyerukan boikot, pelepasan saham, dan sanksi untuk menekan Israel melakukan pendudukan di Palestina.
Ini merupakan taktki yang sama yang digunakan aktivis internasional pada 1980-an, untuk menekan rezim apartheid Afrika Selatan.
Kelompok aktivis yang menamakan diri mereka Block the Boat ini, berencana menargetkan perusahaan pelayaran kargo terbesar Israel, Zim. Jika berhasil ini secara efektif akan mengunci pelayaran komersial Israel di Pesisir Barat, baik di AS maupun Kanada. Kelompok aktivis tersebut menuduh Zim memiliki sejarah mendukung pendudukan Israel di Palestina.