Sabtu 16 Aug 2014 16:40 WIB

Aktivis AS dan Kanada Berencana Boikot Produk Israel

Rep: Gita Amanda/ Red: Yudha Manggala P Putra
Boikot produk Israel.
Foto: Reuters
Boikot produk Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON-- Aktivis Amerika Serikat dan Kanada berencana memboikot masuknya produk Israel ke negara mereka dengan menutup pelabuhan di Pantai Barat, pada Sabtu (16/8). Penutupan pelabuhan dimaksudkan untuk mencegah kapal kargo komersial Israel, melakukan bongkar muat barang.

Aksi tersebut dilakukan menanggapi seruan serikat buruh Palestina dan Afrika Selatan, untuk membuat Israel bertanggung jawab atas aksinya pada Palestina. Terutama setelah serangan terbaru di Jalur Gaza, hingga saat ini korban tewas di Palestina mencapai 1.900 jiwa.

"Palestina memanggil kita untuk bertindak! Buruh Palestina (dan) Federasi Serikat Pekerja Umum Palestina meminta pekerja di seluruh dunia untuk menolak menangani barang-barang Israel," tulis selebaran yang menyerukan aksi tersebut.

Protes pada Sabtu, ditetapkan akan digelar di Oakland dan California. Beberapa minggu mendatang dijadwalkan akan digelar di Seattle dan Vancouver.

Aksi ini merupakan bagian dari kampanye yang diluncurkan oleh masyarakat sipil Palestina pada 2005. Mereka menyerukan boikot, pelepasan saham, dan sanksi untuk menekan Israel melakukan pendudukan di Palestina.

Ini merupakan taktki yang sama yang digunakan aktivis internasional pada 1980-an, untuk menekan rezim apartheid Afrika Selatan.

Kelompok aktivis yang menamakan diri mereka Block the Boat ini, berencana menargetkan perusahaan pelayaran kargo terbesar Israel, Zim. Jika berhasil ini secara efektif akan mengunci pelayaran komersial Israel di Pesisir Barat, baik di AS maupun Kanada. Kelompok aktivis tersebut menuduh Zim memiliki sejarah mendukung pendudukan Israel di Palestina.

sumber : Aljazeera
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement