REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Mengantisipasi menjalarnya bahaya Islamic of Iraq and Syria (ISIS), Pemerintah Kota (Pemkot) Depok sudah melakukan rapat koordinasi dengan sejumlah aparat keamanan Polri dan TNI, Komunitas Intelijen Daerah (Kominda), Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kemenag dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
''Sebelum menjalar ke Depok, kami sudah melakukan rapat koordinasi sebagai upaya antisipatif,'' kata Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail di Depok, Jawa Barat (Jabar), Sabtu (16/8).
Menurut Nur Mahmudi, Pemkot Depok siap mendengarkan arahan dari pemerintah pusat atas apa saja yang harus disikapi dan ditindaklanjuti terkait ISIS. Depok juga siap memberikan dukungan ke nasional agar gerakan radikal ISIS ini tidak merebak di wilayah Indonesia.
''Saat ini di Depok belum tercium mengenai adanya gerakan ISIS ini, selain itu sarang teroris saat ini juga tidak ada di Depok,'' ungkapnya. ''Saya berpesan agar warga dapat meningkatkan kesadaran dalam berbangsa dan bernegara. Selain itu diharapkan juga warga dapat memahami dan memperdalam ajaran agama yang benar,'' pesan Nur Mahmudi.
Kepala Kantor Kesbangpol Pemkot Depok, Syafrizal mengatakan bahwa pihaknya akan terus mewaspadai wilayah perbatasan seperti Bojongsari dan Cinere. Hal tersebut karena Depok merupakan daerah perlintasan dari beberapa kota seperti Jakarta, Bogor dan Tangerang.
''Kota Depok merupakan daerah yang acapkali menjadi transit, hal ini yang perlu diwaspadai karena banyak warga di daerah Depok yang menghuni kontrakan dan kosan. Saya himbau agar masyarakat segera melaporkan jika menemukan gerakan atau komunitas yang mencurigakan,'' tutur Syafrizal.