REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN – Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi menyatakan bangsa Indonesia tidak boleh meremehkan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), tetapi tidak juga membesar-besarkannya.
"Sebab kalau meremehkan, paham atau gerakan ISIS bisa membahayakan negara dan bangsa Indonesia," ujarnya di sela-sela Sarasehan Nasional Ulama Pesantren dan Cendekiawan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Ia mengatakan, paham atau gerakan ISIS bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan budaya bangsa Indonesia yang cinta damai.
Sementara itu, kata dia, terlalu membesar-besarkan ISIS bisa membuat resah masyarakat. "Justru dalam situasi dan kondisi masyarakat resah tersebut, bisa menjadi sasaran gerakan ISIS," tegasnya.
Jadi, menurut Hasyim, yang terpenting adalah terus mewaspadai gerakan ISIS serta berusaha menangkal atau memperkecil gerakan yang bukan nilai dan budaya Indonesia itu. Penanganan masalah ISIS mungkin tidak jauh berbeda dengan penanganan persoalan narkoba dan minuman keras (miras).
"Penanganan yang kita lakukan bukan di hilir, tapi harus dari hulunya. Sebagai contoh dalam penanganan masalah narkoba dan miras, kenapa tidak pabriknya saja yang kita tutup," kata Hasyim.