REPUBLIKA.CO.ID, FERGUSON -- Departemen Kehakiman AS tengah menyelediki kasus penembakan Michael Brown, seorang remaja berkulit hitam berusia 18 tahun. Seperti dilansir dari BBC pada Senin, (18/8) sebanyak 40 agen FBI dikirim ke Ferguson untuk mengumpulkan informasi. Jaksa Agung AS Eric Holder pun telah memerintahkan otopsi independen secepat mungkin oleh pemeriksa medis federal pada jasad Brown.
Sebelumnya, otopsi awal oleh kantor Pemeriksa Medis St Louis County mengatakan Brown telah ditembak. Namun hasil pemeriksaan itu tak menyebutkan berapa kali tembakan.
Sementara dalam laporan otopsi pribadi, Ahli patologi forensik Michael Baden mengatakan, peluru tampaknya ditembakkan dari jarak jauh, karena kurangnya mesiu di tubuh korban.
Dr Baden mengatakan Brown ditembak sebanyak enam kali. Yaitu empat kali tembakan menyasar lengan kanannya dan dua kali tembakan tepat di kepalanya.
Selama lebih dari seminggu, pinggiran kota St Louis telah mengalami ketegangan. Hal ini disebabkan polisi menembak mati seorang remaja berkulit hitam bernama Michael Brown.
Pada Ahad (17/8), kerusuhan di Ferguson membuat situasi memanas. Polisi menembakkan gas air mata dan mengeluarkan peringatan, untuk membubarkan kerumunan massa. Polisi pun memberlakukan jam malam.