Senin 18 Aug 2014 18:13 WIB

Investasi Indonesia di Peternakan Sapi Australia Dinilai Tepat

Red:
abc news
abc news

Perusahaan Indonesia yang bergerak di bidang makanan, Japfa Santori, menyatakan investasi mereka dengan membeli dua peternakan sapi di Wilayah Utara Australia merupakan keputusan tepat. Menurut Kepala Operasi Japfa Santori Australia, Bruce Warren kepada ABC kedua lokasi peternakan sapi itu berada di di Riveren dan Inverway.

Waren mengamini putusan tepat pihak perusahaan membeli kedua peternakan tersebut. "Kami memiliki sarana pemotongan hewan, kami punya pasar dan nilai tambah, tapi kami tidak memiliki sapi," katanya, baru-baru ini.

Japfa Santori selama ini merupakan importir sapi terbesar di Indonesia. Dengan memiliki dua peternakan besar di Australia akan menjamin keamanan pasokan daging yang dibutuhkan perusahaan ini. ABC mendapat kesempatan mengunjungi pabrik pengolahan daging milik Japfa Santori, sekitar dua jam dari Jakarta.

Ini merupakan kunjungan pertama ABC ke tempat pengolahan daging sapi di Indonesia sejak Program Four Corners ABC mengungkap perlakuan brutal atas sapi-sapi Australia di sejumlah rumah potong hewan di Indonesia di tahun 2011. Laporan Four Corners saat itu, memicu pemerintah Australia untuk menghentikan ekspor sapi hidup. Namun kebijakan ini berdampak sangat serius terhadap sektor peternakan sapi di Australia sendiri.

Dalam kunjungan ABC ke pabrik pengolahan daging Japfa Santori, Warren menjelaskan, pabrik tersebut memproduksi 60 ton daging bakso perbulan. "Pabrik kami yang lain juga memproduksi sekitar 120 ton daging bakso perbulan," jelasnya.

Selain itu, kata Warren, perusahaannya juga membuat sekitar 125 ton sosis perbulan. "Ini untuk memberi gambaran betapa besarnya skala produksi pengolahan daging sapi yang dilakukan Japfa," katanya.

Menurut catatan ABC, tahun 2014 menandai membaiknya ekspor sapi Australia ke Indonesia. Sejauh ini, sudah lebih dari 500 ribu ekor sapi Australia dikirim ke Indonesia, dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya.

"Secara nasional, ekspor sapi Australia mencapai satu juta ekor, dalam terminologi dolar, nilainya hampir 1 juta dolar," jelas Tracey Hayes, CEO Asosiasi Peternak Wilayah Utara.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement