REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL -- Pasukan Kurdistan, Peshmerga menembakkan mortirnya ke kaum militan ISIS untuk mengambil alih kembali bendungan di Irak Utara. Terdengar suara ledakan dan kepulan asap dari bangunan yang terbakar di Sungai Tigris.
Juru Bicara Peshmerga, Halgord Hikmat mengatakan, pertempuran kini berlangsung di sisi barat. Sedangkan wilayah bagian timur telah berhasil diambilalih pasukan Kurdistan, Ahad (17/8) kemarin.
"Para pasukan menghadapi perlawanan sengit dalam merebut kembali bendungan tersebut tanpa harus merusaknya," kata Harglod kepada CNN, kemarin.
Pesawat tempur AS yang membantu upaya tersebut juga harus berhati-hati, sebab fasilitas itu sangat tidak terawat dan berpotensi pecah. Bila bendungan itu sampai rusak, maka banjir akan sampai ke wilayah Baghdad.
Bendungan terbesar Irak itu digunakan sebagai sumber listrik, irigasi dan penanggulangan banjir. Sedangkan, kaum militan ISIS mengklaim, telah berhasil menguasai sarana itu setelah terjadi pertempuran 24 jam pada Senin (4/8) lalu.
Kaum militan ISIS memperketat penjagaan dengan penempatkan penembak jitu, menggunakan ranjau darat dan bahan peledak lainnya. Amerika Serikat memperkirakan ada sekitar 400 perjuang ISIS yang berjaga di komplek bendungan tersebut. "Kami khawatir mereka melakukan sabotase terhadap bendungan itu," ujar dia.