REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saksi pihak Prabowo - Hatta dari Papua, Novella Nawipa, diancam dan diteror orang tak dikenal. Dia menyatakan teror itu datang setelah memberikan keterangan di MK terkait pilpres kemarin.
"Saya diteror terus - menerus. Via sms, facebook. Foto saya disebar kemana-mana," imbuhnya, di Jakarta.
Dia menyatakan meski diteror, akan terus menyampaikan kebenaran, bahwa tidak ada pemilu presiden di Papua. Tapi anehnya, ada rekapitulasi suara.
Timses Prabowo - Hatta, Ali Mochtar Ngabalin, menyatakan ini adalah bagian dari politik. Seharusnya dilakukan dengan demokratis, bukan dengan menebar ancaman dan teror. "Itu bukan bagian dari cara - cara yang santun," imbuhnya.