Senin 18 Aug 2014 18:08 WIB

69 Penari Saman Banggakan Indonesia di Melbourne

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Warga Indonesia di Melbourne, Australia, memeringati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-69 dengan berbeda. Upacara pengibaran bendera digelar di alun-alun pusat Kota Melbourne disaksikan ratusan warga. Teristimewa dalam acara tersebut adalah 69 penari Saman yang  memukau ratusan penonton.

Bertepatan dengan HUT RI ke-69, komunitas Indonesia di Melbourne menggelar upacara bendera di Federation Square, pusat Kota Melbourne. Ratusan warga sudah berkumpul untuk menyaksikan pengibaran bendera yang dilakukan oleh Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), yang terdiri dari mahasiswa dan mahasiswi Indonesia di Melbourne dan sekitarnya.

Uniknya, pada peringatan kemerdekaan ke-69 tahun ini, sebanyak 69 penari dari Indonesia, Australia, dan warga negara lainnya, menampilkan tari  Saman asal Aceh. "Kita ingin menyampaikan kalau Indonesia itu adalah negara persatuan, meski berbeda-beda. Tarian ini mengandung unsur persatuan, dan perbedaan ditampilkan karena yang menari tidak hanya dari Indonesia, ada dari Australia, Inggris, dan lainnya," ujar Leony Dima Gah, salah satu penari, baru-baru ini.

Tarian Saman ini pun mendapatkan tanggapan yang meriah dari ratusan warga yang menonton. "Saya suka saat para penari saling berinteraksi satu sama lain. Saya rasa ini adalah tarian yang sangat pintar dan pasti membutuhkan waktu yang lama untuk berlatih," ujar David Burnton, pengacara di Melbourne.

"Perasaannya sangat bangga sekali jadi orang Indonesia, apalagi setelah melihat tarian Saman ini, saya semakin bangga dan ingin belajar banyak soal budaya saya," kata Syifa Nadira, peserta pertukaran pelajar yang baru pertama kali merayakan HUT Republik Indonesia di luar negeri.

Ingin tahu aksi ke-69 penari Sama ini? Tonton disini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement