Senin 18 Aug 2014 21:07 WIB

Kanitlantas Pingsan Kena Peluru Gas Airmata Saat Simulasi

Bentrokan massa di Gerbang Tol Pastur Bandung dengan aparat keamanan pada kegiatan simulasi penyekatan massa menghadapi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dalam sengketa Pilpres 2014, yang digelar Polrestabes Bandung, Senin (18/8). (Republika/Edi Yusuf)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Bentrokan massa di Gerbang Tol Pastur Bandung dengan aparat keamanan pada kegiatan simulasi penyekatan massa menghadapi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dalam sengketa Pilpres 2014, yang digelar Polrestabes Bandung, Senin (18/8). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Anggota Polsek Cicurug, Kabupaten Sukabumi berpangkat inspektur dua yang bertugas sebagai kepala unit terkena peluru gas air mata di bagian kepalanya saat simulasi pengamanan aksi unjuk rasa.

"Kami sangat menyayangkan adanya tragedi ini yang awalnya pelaksanaan simulasi ini berjalan lancar dan anggota kami yang terkena pantulan peluru gas air mata tersebut langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bhakti Medika di Kecamatan Cicurug," kata Kapolres Sukabumi, AKBP Asep Edi Suheri kepada wartawan, Senin.

Informasi yang dihimpun, kejadian yang menyebabkan Ipda Agus Suhendar yang merupakan Kanit Lantas Polsek Cicurug ini terjadi saat simulasi pengamanan unjuk rasa menjelang keputusan sidang sengketa Pemilu Pilpres di Palagan Perjuangan Bojongkokosa, Kecamatan Parungkuda.

Pada simulasi tersebut, korban memerankan sebagai koordinator aksi unjuk rasa. Pada saat anggota Raimas (Pengurai Massa) Polres Sukabumi menembakan peluru gas air mata ke arah udara, tiba-tiba selongsong pelurunya jatuh ke aspal dan mantul ke arah ke kepala perwira ini.

Awalnya rekan-rekan korban mengira Agus Suhendar berpura-pura pingsan, namun setelah dibangunkan beberapa kali, korban tidak bergerak membuat rekan-rekannya panik dan sempat menghentikan sementara kegiatan simulasi tersebut.

"Kegiatan ini simulasi penghadangan massa yang hendak berunjuk rasa ke Gedung Mahkamah Konstitusi di Jakarta berjalan lancar, walaupun harus dilakukan di tengah jalan. Simulasi ini sebagai pelatihan anggota kami jika ada gelombang massa yang hendak berunjuk rasa ke Ibu Kota," tambahnya

Di sisi lain, Asep mengatakan pada pengamanan gelombang unjuk rasa yang hendak ke Jakarta pihaknya menurunkan seribu personel keamanan gabungan mulai dari TNI, Polri, Satuan Polisi Pamong Praja, Linmas dan unsur pemerintahan setempat.

Pihaknya juga mengimbau kepada seluruh warga Kabupaten Sukabumi untuk tidak ikut-ikutan atau terprovokasi untuk ikut unjuk rasa ke Jakarta. Selain itu, pihaknya juga dengan tegas akan membubarkan massa sekalipun di tengah jalan jika hendak berunjuk rasa ke Jakarta menjelang keputusan sidang MK ini.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement