REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Juru bicara Negara Islam yang juga merupakan anggota Front al-Nusra asal Aljazair di Suriah, Abu Mohamed al-Adnani, telah dimasukkan ke daftar teroris Amerika Serikat (AS), demikian diungkapkan Departemen Luar Negeri AS, Senin (18/8).
Al-Adnani, yang merupakan juru bicara IS (Negara Islam), ditempatkan dalam daftar tersebut setelah pada 30 Juni mengumumkan pembentukan kalifah Islam di wilayah yang dikuasai kelompok itu di Irak utara dan Suriah.
Adnani, yang bernama asli Taha Sobhi Falaha, juga mengarahkan para pengikut IS untuk mengambil alih Baghdad. Arahan itu diberikannya dalam video yang dimuat di Internet.
Adnani lahir pada 1977 di Banash di dekat Aleppo, Suriah utara. Namanya ditambahkan ke dalam daftar teroris AS setelah Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyetujui penerapan sanksi-sanksi terhadapnya pada Jumat (15/8).
Dengan langkah AS itu, warga-warga Amerika dilarang melakukan transaksi dengan Adnani sementara aset-aset yang kemungkinan dimiliki juru bicara IS itu di Amerika Serikat dibekukan. Tindakan serupa diterapkan terhadap Said Arif, seorang warga Aljazair yang dianggap sebagai juru rekrut utama para pejuang asing di Suriah, termasuk sejumlah warga negara Prancis.
Ia juga mendapat sanksi dari PBB karena memiliki kaitan dengan Front al-Nusra. Arif ditangkap di Damaskus pada 2003 dan diekstradisi ke Prancis. Di Prancis, ia dijatuhi hukuman pada 2007 atas peranannya dalam rencana penyerangan terhadap Menara Eiffel. Namun, pada 2013 ia berhasil melarikan diri dari kediaman yang dijaga di Prancis selatan.