REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri Inggris, David Cameron, menyatakan memiliki sejumlah strategi menghadapi militan ISIS. Cameron selama ini telah disalahkan oleh para pemimpin Kristen karena gagal melindungi kelompok minoritas di Irak dari ancaman pembantaian oleh ISIS.
Meskipun begitu, Inggris telah mengirimkan pesawat RAF dan pesawat peluncur bom Tornado ke daerah pertempuran pada pekan lalu. Sedangkan, AS juga telah melancarkan sejumlah serangan udaranya.
Cameron mengatakan Inggris tak akan terlibat dalam perang seperti pada 2003 di bawah pemerintahan Tony Blair.
"Saya ingin menyampaikan dengan jelas, Inggris tidak akan terlibat dalam perang lain di Irak. Kami tidak akan mengerahkan pasukan dalam serangan darat," jelasnya seperti dikutip Daily Star.
Lanjutnya, prioritas utama saat ini yakni menjaga para warga dengan aman. Meskipun begitu, Inggris telah menyepakati untuk mempersenjatai pasukan Kurdi yang berada di garis pertama melawan kelompok radikal ini.
Kelompok yang dipimpin oleh Abu Bakr al-Baghdadi ini telah merebut sejumlah wilayah di Irak dan Suriah serta mendirikan Khilfah Islam.