Selasa 19 Aug 2014 11:05 WIB

Menhut Tegaskan KBS Akan Ditangani Secara Serius

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Bilal Ramadhan
 Seorang anggota Polrestabes Surabaya (kiri), mengevakuasi seekor Komodo yang ditemukan mati di salah satu kandang Komodo, di Kebun Binatang Surabaya (KBS), Sabtu (1/2) .   (Antara/Eric Ireng)
Seorang anggota Polrestabes Surabaya (kiri), mengevakuasi seekor Komodo yang ditemukan mati di salah satu kandang Komodo, di Kebun Binatang Surabaya (KBS), Sabtu (1/2) . (Antara/Eric Ireng)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAY -- Pemerintah menyatakan akan serius menangani permasalahan di Kebun Binatang Surabaya (KBS). Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menyerahkan secara langsung Surat Keputusan Pemberian Izin Lembaga Konservasi untuk pengelolaan KBS kepada Walikota Surabaya Ibu Tri Rismaharani di Kebun Binatang Surabaya Senin (18/8).

Dalam sambutannya Zulkifli mengatakan, penyerahan SK.677/Menhut-II/2014 ini merupakan bukti kerja keras berbagai pihak termasuk Kementerian Kehutanan untuk menyelesaikan konflik KBS selama bertahun-tahun. Diharapkan dengan penyerahan SK ini, tidak ada lagi permasalahan yang menjadi beban bagi Menteri Kehutanan yang baru.

Menteri Kehutanan juga memberikan apresiasi kepada Walikota Surabaya yang telah memberikan perhatian khusus terhadap pengelolaan lingkungan sehingga tidak menurunkan pertumbuhan ekonomi di Surabaya seperti di kota besar lainnya di Indonesia.

Untuk itu, Menteri Kehutanan mengingatkan, Keberadaan Kebun Binatang Surabaya (KBS) sebagai kebun binatang kedua terbesar di Indonesia ini harus dilindungi, dirawat dan dilestarikan sebagai sarana wisata dan edukasi masyarakat terhadap satwa Indonesia dan dunia.

Kesejahteraan hewan (animal welfare) menjadi perhatian yang utama. Untuk itu segala upaya dari para pihak terus dikembangluaskan sehingga kesadaran akan cinta satwa yang ada di KBS dapat memberikan motivasi para pengurus yang ada termasuk warga Surabaya khususnya dan Indonesia serta dunia untuk melestarikan satwa yang ada sesuai dengan hak-hak satwa itu.

Di tingkat global, Pangeran Charles bersama putra-putranya Pangeran William dan Pangeran Harry, menginisiasi konferensi konservasi satwa liar di London yang intinya adalah menyerukan kepada masyarakat untuk menghentikan perdagangan satwa illegal dan menyelamatkan satwa langka seperti badak, gajah dan harimau.

“Saya bersama Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John F. Kerry juga telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) Conserving Wildlife and Combating Wildlife Trafficking dalam rangka memerangi penyelundupan dan perdagangan illegal tumbuhan dan satwa liar (TSL)”, ujar Menhut.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menargetkan, KBS bisa menjadi kebun binatang kelas internasional. ''Tidak hanya membanggakan di lokal tapi juga di mata internasional,'' ujar dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement