REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Jenazah warga negara Tiongkok, Wu Shiwei (30) yang ditemukan tewas di Pantai Rangkan, Desa Ketewel, Kabupaten Gianyar, Bali sulit diidentifikasi karena sudah diterima dalam kondisi membusuk.
"Luka tidak dapat diidentifikasi karena kondisinya sudah membusuk," kata Kepala Bagian Staf Medis Fungsional (SMF) Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Ida Bagus Putu Alit di Denpasar, Selasa.
Jenazah yang diterima oleh petugas Instalasi Kamar Jenasah RSUP Sanglah tersebut pada Senin (18/8) itu sudah dalam kondisi kulit tubuh yang terkelupas.
Ia menuturkan korban tewas hanya menggunakan celana renang pendek dan tanpa meggunakan pakaian ditubuhnya.
"Saat dilakukan pemeriksaan luar juga ditemukan adanya tanda-tanda pelebaran pembuluh darah atau 'mubling sign' pada tubuh jenazah," ujarnya.
Selain itu, kondisi jenazah saat dilakukan pemeriksaan luar tampak kulit pada tubuh korban berwarna hijau kehitaman sehigga sulit untuk diidentifikasi.
"Korban diperkirakan meninggal dua hingga empat hari sebelum dilakukan pemeriksaan luar karena ditemukan adanya tanda-tanda kulit berwarna hijau kehitaman," ujarnya.
Sebelumnya, Instalasi Forensik RSUP Sanglah, Denpasar menerima jenazah warga negara Tiongkok itu pada Senin (18/8) pukul 18.00 Wita yang ditemukan oleh warga dalam keadan tewas membusuk di Pantai Rangkan, Desa Ketewel, Sukawati, Gianyar.
Korban tewas karena terseret gelombang saat sedang mandi di Pantai Selukat, Kabupaten Gianyar pada Sabtu (16/8) lalu.