Rabu 20 Aug 2014 10:26 WIB

10 Penyakit Sederhana pada Jamaah Haji (Bagian 2)

Rep: neni ridarineni/ Red: Muhammad Hafil
 Calon jamaah haji mengikuti kegiatan manasik di asrama haji Pondok Gede, Jakarta
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Calon jamaah haji mengikuti kegiatan manasik di asrama haji Pondok Gede, Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Jamaah Haji harus melakukan perjalanan panjang, kegiatan ibadah yang  padat, dan sering berpindah tempat. Kegiatan spiritual pada saat ibadah Haji membutuhkan kelentukan yang tinggi untuk mendukung sholat, dan membutuhkan daya tahan jantung paru yang cukup untuk mendukung kegiatan jalan kaki terutama pada saat thawaf dan sa'i.

''Dengan demikian persiapan fisik sebelum menunaikan ibadah Haji perlu dikelola dengan sungguh-sungguh, disamping persiapan mental spiritual,''kata Dosen Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)  BM. Wara Kushartanti,MS dalam Seminar Olahraga dan Kesehatan pada Lansia dan Calon Jamaah Haji/Umroh di Fakultas Ilmu Keolahraga UNY  belum lama ini.

Menurut dia, kadang ada beberapa penyakit atau keluhan sederhana jamaah haji yang bisa mengganggu para jamaah haji, seperti pusing, batuk dan flu, nyeri lambung, mual dan kembung (maag/ gastritis), diarrhea, sembelit, rasa capek, cedera bahu dan leher, cedera punggung dan pinggang, cedera lutut dan cedera pergelangan kaki .Untuk mengatasi dan mencegah hal itu dr memberikan beberapa  tips.

4. Diarrhea

Sering terjadi terutama di tempat berkumpulnya banyak orang pada saat menunaikan ibadah haji. Virus sebagai penyebab utama diarrhea sangat menular baik lewat makanan, air, maupun kontaminasi pada saat buang air besar. Kebersihan WC harus menjadi perhatian bersama, disamping kebersihan makanan. Daging dan makanan busuk akan menjadi tempat berkembang biak yang nyaman bagi virus dan bakteri penyebab diarrhea.

Disamping banyak minum untuk mengembalikan cairan, diperlukan obat diarrhea untuk menghentikan atau mengurangi frekuensi buang air besar. Pijatan ringan dengan minyak hangat dapat menenangkan usus dan mengurangi frekuensi buang air besar serta mengurangi rasa nyeri di perut.

5. Sembelit

Hal itu terjadi karena berkurangnya peristaltic usus dan kurangnya serat serta cairan. Pada jamaah haji, sembelit seringkali menyerang pada saat berpindah tempat penginapan. Makanan berserat (sayur, buah) serta minum yang cukup dapat mengatasi sembelit. Gerakan dan pijatan ringan juga dapat membantu meningkatkan peristaltic usus dan memperlancar buang air besar. Gerakan membungkuk, mengangkat kaki, dan memilin badan akan menekan perut dari segala arah dan memicu peristaltic usus.

6. Rasa lelah

Seringkali menyerang lansia dan jamaah Haji, karena memang diperlukan aktivitas fisik yang cukup tinggi dalam rangkaian kegiatan ibadah Haji. Disamping perlu mengendalikan diri dari kegiatan yang kurang perlu (misal: berbelanja), rasa capai dapat diatasi dengan gerakan mengangkat kaki pada posisi tidur. Pijatan ringan juga dapat menghilangkan capai, disamping mandi dan banyak minum minuman ber-mineral, atau mengonsumsi buah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement