Rabu 20 Aug 2014 14:41 WIB

Kopassus Disiapkan Antisipasi Massa ke Gedung MK

Panglima TNI Jenderal Moeldoko.
Foto: Puspen TNI
Panglima TNI Jenderal Moeldoko.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengantisipasi mobilisasi massa ke sekitar gedung Mahkamah Konstitusi dan potensi kerusuhan pada hari putusan sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) pada Kamis (20/8).

Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayjen Fuad M Basya, saat jumpa pers di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu, mengatakan, untuk mengantisipasi dan mencegah kerusuhan, Panglima TNI Jenderal Moeldoko telah melakukan konferensi jarak jauh bersama para panglima kodam untuk melaksanakan pemantauan.

Panglima TNI, kata dia, juga sudah menghubungi seluruh jajaran TNI, baik Angkatan Darat, Laut, dan Udara seluruh indonesia khususnya yang ada di Pulau Jjawa dan lebih khususnya yang ada di Jakarta. "Penekanan khususnya untuk pengamanan dalam rangka pengumuman hasil sidang MK," katanya.

Pergerakan massa sendiri, kata dia, diperkirakan mencapai 2 ribu-3 ribu orang. Tapi sudah diupayakan oleh intelijen teritorial supaya tidak sampai terjadi penumpukan massa di Jakarta. Panglima TNI Jenderal Moeldoko telah mengingatkan jajarannya terkait adanya informasi pergerakan massa tersebut.

"Beliau mengingatkan kembali, harus ada perhatian khusus karena adanya informasi pergerakan-pergerakan massa dari berbagai daerah, seperti Jawa Barat dan Jawa Tengah untuk menuju ke Jakarta," kata Fuad.

Untuk pengamanan di gedung MK sendiri, jumlah personel yang diturunkan tidak jauh berbeda dengan saat pelaksanaan pemilihan legislatif dan pilpres, yakni sekitar 30 ribu personel di seluruh Indonesia. Namun untuk kali ini, kekuatan TNI lebih ditekankan pada area-area tertentu, seperti gedung MK, gedung pemerintahan dan juga gedung KPU.

"Hal yang sama juga dilakukan oleh pangdam-pangdam di berbagai daerah. Panglima TNI juga menyiapkan satuan-satuan khusus termasuk Paskhas, Kopassus dan Kostrad yang siap diperbantukan seandainya estalasi meningkat. Besok pagi, rencananya akan kita lakukan apel luar biasa di Kemayoran," kata Kapuspen.

TNI berharap, situasi pengumuman terkait hasil sidang pilpres di MK, bisa berlangsung kondusif di seluruh Tanah Air. TNI menyatakan telah mengantisipasi apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya kerusuhan. "Semua titik sudah kita jaga," ujar Fuad.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement