REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki, Abdullah Gul, akan segera mengakhiri jabatannya. Ia pun berpendapat, kemungkinan Ahmet Davutoglu akan menjabat sebagai perdana menteri.
Davutoglu sendiri kini masih menjabat sebagai menteri luar negeri. "Sejauh ini tampaknya akan mengambil alih posisi perdana menteri. Seperti yang Anda tahu, saya adalah orang yang membawanya masuk dunia politik dan pemerintaham," kata Gul kepada para pemimpin redaksi koran Turki di Ankara, dikutip dari Hurriyet, Rabu, (20/8).
Pernyataan Gul tersebut dikemukakan dua hari sebelum partai penguasa AKP melakukan pertemuan untuk memutuskan, siapa yang bakal menggantikan Recep Tayyip Erdogan, sebagai ketua partai sekaligus perdana menteri Turki. Davutoglu pertama kali diangkat sebagai penasihat bidang kebijakan luar negeri oleh Gul, saat masih menjadi perdana menteri di awal 2003.
Kemudian Davutoglu masih dijadikan penasihat untuk Erdogan dan Gul sampai 2009. Saat dirinya diangkat menjadi menteri luar negeri, Davutoglu juga terpilih sebagai anggota parlemen dalam pemilu 2011.
Gul menjelaskan, tak sungkin berbgai pengalaman serta pengetahuannya kepada Davutoglu demi keberhasilan Turki. Setelah tak lagi menjabat sebagai kepala negara, kabarnya Gul berencana melanjutkan kiprahnya di partai sebagai pendiri AKP, demi kemajuan partai itu. Hanya saja, Gul belum memastikan jabatan apa yang akan diembannya.